Trachycarpus adalah nama genus dari beberapa spesies pohon palem yang berbeda. Genus adalah sekelompok spesies berbeda yang memiliki ciri-ciri pengenal tertentu. Dalam kasus trachycarpus, ciri-ciri ini termasuk telapak tangan berbentuk kipas, seringkali dengan batang yang tampak berbulu, dan menghasilkan bunga jantan dan betina pada tanaman yang terpisah. Beberapa spesies juga sangat toleran terhadap iklim dingin, yang jarang terjadi pada pohon palem.
Di alam liar, pohon palem trachycarpus tumbuh di daerah dekat Pegunungan Himalaya yang lebih rendah, membentang dari India utara, Nepal, Burma, Cina, hingga melewati Thailand utara. Mereka adalah pohon berukuran kecil hingga sedang dan pertumbuhannya di alam sangat jarang. Lebih banyak pohon palem yang benar-benar ditanam melalui budidaya daripada yang terjadi secara alami. Mereka relatif mudah tumbuh dalam budidaya karena mereka dapat menahan kisaran suhu yang lebih luas daripada banyak jenis palem lainnya.
Ada delapan spesies berbeda dalam genus palem trachycarpus (T.): T. fortunei, T. takil, T. wagnerianus, T. nanus, T. oreophilus, T. princeps, T. martianus, dan T. latisectus. Setiap spesies unik, tetapi mereka memiliki beberapa kesamaan. Mereka semua berbentuk kipas, dengan daun palem terdiri dari banyak selebaran yang tumbuh dari pangkal tengah, dan menyebar dalam bentuk bulat setengah lingkaran. Pangkal daun menghasilkan serat yang membuat batangnya tampak berbulu.
Semua spesies trachycarpus adalah dioecious, artinya masing-masing tanaman menghasilkan bunga jantan atau betina, tetapi tidak keduanya pada saat yang sama seperti yang dapat dilakukan oleh beberapa tanaman lain. Artinya mereka tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan biji sendiri sehingga harus dibudidayakan oleh manusia, atau diserbuki oleh serangga. Banyak spesies menghasilkan biji berbentuk ginjal, dan beberapa menghasilkan biji oval, beralur. Perkecambahan memakan waktu sekitar delapan sampai 12 minggu, dan pertumbuhan awal sangat lambat, meskipun ini mempercepat sebagai tanaman dewasa.
Ada beberapa kegunaan yang bervariasi untuk telapak tangan trachycarpus. Di banyak tempat, serat yang dihasilkan oleh pangkal daun digunakan untuk membuat keset, sikat, sapu, dan tali yang kuat dan kasar — Julukan pohon ini adalah “pohon rami” karena penggunaan ini. Pada suatu waktu serat bahkan digunakan untuk membuat jubah hujan jenis sederhana, tetapi sangat tidak nyaman dan menjadi berat saat basah. Bijinya digunakan untuk alasan pengobatan, dan dikabarkan memiliki sifat anti-kanker. Beberapa spesies, terutama trachycarpus fortunei, ditanam untuk digunakan dalam lansekap dan kebun karena kemampuannya untuk mentolerir suhu dingin.