Dalam sistem peradilan sipil Amerika, hukum gugatan berkaitan dengan situasi di mana perilaku salah satu pihak menyebabkan kerugian bagi pihak lain. Perbuatan tercela yang diakui secara hukum dapat didasarkan pada perbuatan baik yang disengaja maupun yang lalai. Contoh gugatan yang disengaja adalah pencemaran nama baik, penyerangan atau pemukulan, penipuan, dan campur tangan dengan kontrak atau hubungan yang menguntungkan pihak lain. Kelalaian tort mengacu pada keadaan di mana hukum akan membuat satu orang, yang memiliki kewajiban untuk merawat orang lain, bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang mungkin disebabkan oleh kelalaiannya kepada pihak yang dirugikan.
Kelalaian tort dapat didefinisikan sebagai kegagalan individu untuk melakukan kehati-hatian yang wajar untuk menjaga dari kedua risiko yang diketahui menyebabkan kemungkinan kerugian, serta risiko yang seharusnya diketahui oleh individu akan menimbulkan risiko kerugian yang tidak wajar bagi pihak ketiga. Untuk menang dalam tindakan gugatan kelalaian, penggugat harus membuktikan, dengan bukti yang lebih banyak, bahwa terdakwa lalai, atau gagal melakukan kehati-hatian dalam keadaan tersebut. Penggugat juga harus menunjukkan bahwa kelalaian tergugat menyebabkan luka-lukanya, dan bahwa ia menderita luka-luka atau kerugian-kerugian yang dapat dipastikan sebagai akibatnya. Kelalaian mencakup berbagai penyebab tindakan hukum, termasuk cedera pribadi, malpraktik medis, dan tuntutan hukum pertanggungjawaban produk.
Ada beberapa pembelaan afirmatif yang dapat diajukan tergugat terhadap klaim gugatan kelalaian. Dua yang paling menonjol adalah asumsi risiko dan kelalaian kontributif. Asumsi risiko adalah tergugat yang menyatakan bahwa penggugat menyadari risiko atau bahaya, tetapi tetap bertindak sembrono, sehingga cedera yang diderita tidak dapat dianggap disebabkan oleh tergugat. Contohnya mungkin termasuk perilaku sembrono dalam menghadapi bahaya yang diketahui, seperti merokok di sebelah pompa bensin atau menggunakan tangga logam di depan kabel listrik.
Seorang tergugat dapat mengajukan kelalaian kontributif sebagai pembelaan jika kelalaian penggugat sendiri adalah penyebab langsung dari luka-lukanya. Contohnya dapat mencakup penggugat yang terlibat dalam kecelakaan mobil, tetapi mabuk pada saat kejadian. Temuan kelalaian kontributif oleh juri dapat bertindak untuk mengalahkan klaim gugatan kelalaian penggugat. Di beberapa yurisdiksi, doktrin common law tentang kelalaian kontributif telah digantikan oleh skema hukum kelalaian komparatif. Di bawah teori kelalaian komparatif, juri akan menilai — berdasarkan persentase — jumlah yang penggugat bertanggung jawab atas cederanya sendiri, dan setiap ganti rugi yang diberikan akan dikurangi sesuai dengan itu.