Apa Itu Tokek Kerdil?

Tokek kerdil adalah jenis kadal peliharaan yang cukup populer. Beberapa spesies kadal tokek disebut dengan nama ini, tetapi kebanyakan berasal dari salah satu dari dua genera: Lygodactylus atau Stenodactylus. Banyak dari kadal ini memiliki tanda dalam warna kuning, krem, coklat, atau hitam, meskipun beberapa spesies, seperti tokek kerdil pirus, berwarna cerah. Hewan peliharaan eksotis ini umumnya relatif mudah dirawat, dan dapat diberi makan campuran buah dan serangga. Sebagian besar spesies tokek kerdil tumbuh dengan baik di habitat yang agak lembab dan hangat.

Spesies dari genus Stenodactylus, biasanya dikenal sebagai kadal pasir kerdil, umumnya berwarna coklat, krem, hitam, atau kuning. Beberapa spesimen mungkin memiliki sedikit warna hijau. Kadal ini biasanya memiliki garis-garis yang membentang dari sisi ke sisi di punggung mereka.

Spesies tokek Afrika umumnya dikenal sebagai tokek kerdil Mombasa, atau Lygodactylus mombasicus, biasanya berwarna agak pucat, dengan garis-garis gelap dan bercak-bercak di leher dan kepalanya. Tanda-tanda ini biasanya berlanjut ke tulang belakang kadal, tetapi menjadi lebih pucat saat berlanjut ke ujung ekornya. Tokek kerdil pirus, atau Lygodactylus williamsi, mungkin salah satu spesies dengan warna paling khas yang biasa dipelihara sebagai hewan peliharaan eksotis. Kadal ini umumnya berwarna biru cerah dengan perut berwarna oranye atau kuning.

Sebagian besar jenis tokek kerdil tumbuh hingga ukuran dewasa maksimum sekitar 4 inci (10 sentimeter). Di alam liar, kadal ini sering hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari satu jantan dan hingga dua betina. Ketika beberapa tokek kerdil dipelihara sebagai hewan peliharaan, disarankan untuk meniru situasi alami ini. Jantan bisa menjadi agresif, terutama jika dipelihara bersama di habitat yang sama. Penggemar umumnya disarankan untuk menawarkan banyak tempat persembunyian kepada tokek untuk meminimalkan konflik di antara mereka.

Jangkrik, larva ngengat, lalat buah, dan cacing makan semuanya dianggap sebagai makanan yang baik untuk sebagian besar spesies tokek kerdil. Kadal ini juga akan sering mengkonsumsi buah yang dihaluskan. Spesimen dewasa biasanya akan memakan antara dua dan delapan mangsa berukuran jangkrik dua atau tiga kali seminggu. Penggemar biasanya disarankan untuk menambahkan suplemen kalsium dan vitamin ke makanan kadal mereka setiap kali mereka diberi makan, untuk memastikan kadal menerima nutrisi yang cukup.

Tokek kerdil cenderung berkembang dengan baik jika dipelihara di habitat yang hangat dengan tingkat kelembapan sekitar 60 persen. Mereka umumnya membutuhkan suhu siang hari rata-rata 75 hingga 85 derajat Fahrenheit (24 hingga 29 Celcius) dan suhu malam rata-rata 65 hingga 75 derajat Fahrenheit (18 hingga 24 Celcius). Mereka juga umumnya membutuhkan tempat untuk menghangatkan diri. Area habitat ini biasanya harus dipanaskan hingga antara 95 dan 100 derajat Fahrenheit (35 hingga 38 Celcius) pada siang dan malam hari.