Apa itu Tirosol?

Antioksidan seperti senyawa fenolik tyrosol meningkatkan kesehatan sel dan radikal bebas dalam aliran darah yang dapat menyebabkan penyakit. Meskipun banyak tersedia dalam berbagai buah-buahan, sayuran dan biji-bijian, banyak yang berusaha untuk meningkatkan asupan tyrosol mereka melalui makanan yang diketahui mengandung banyak senyawa ini, terutama minyak zaitun. Penelitian medis telah membuktikan bahwa populasi dengan diet kaya senyawa ini, seperti Mediterania, menderita paling sedikit kasus kanker, penyakit jantung dan stroke.

Beberapa peradaban kuno percaya pada kekuatan penyembuhan dari diet yang kaya akan bahan-bahan yang mengandung tyrosol seperti minyak zaitun, anggur, dan teh hijau — dari Mediterania Yunani hingga Cina. Keyakinan tersebut telah diperkuat oleh penelitian ilmiah yang telah membuktikan manfaat senyawa ini dalam membantu mencegah kanker, penyakit jantung dan bahkan Alzheimer dan kulit bernoda. Selain memasukkan senyawa ini ke dalam makanan dengan nabati dan beberapa makanan berbasis daging, banyak juga yang mencari suplemen tyrosol yang dibeli di toko untuk meningkatkan asupan. Tidak ada efek samping yang dicatat pada dosis apa pun pada 2011.

Pada tahun 2011, rekor hidup terlama masih dipegang oleh wanita Prancis Jeanne Louise Calment. Sebelum dia meninggal pada tahun 1997, pada usia 122, Calment memuji umur panjangnya karena sikapnya yang santai, ketertarikannya pada anggur dalam jumlah sedang, dan penggunaan minyak zaitun secara berlebihan baik dalam makanannya maupun sebagai obat mujarab topikal. Dia juga dilaporkan merokok selama beberapa dekade dia masih hidup dan makan sekitar 2 pon. (sekitar 907 g) cokelat setiap minggu.

Sebuah titik fokus untuk penelitian efektivitas tyrosol adalah diet Mediterania, yang berkisar pada jumlah berlebihan minyak zaitun dan anggur. Menurut sebuah studi tyrosol oleh peneliti Spanyol, yang diterbitkan pada tahun 2003 di European Journal of Clinical Nutrition, para ilmuwan mencatat bagaimana diet Mediterania dikonsumsi oleh populasi dengan lebih sedikit insiden kanker dan penyakit jantung tertentu. Penghargaan untuk ini diberikan kepada senyawa fenolik tyrosol, dengan kemampuan yang telah terbukti untuk menghilangkan radikal bebas penyebab penyakit dan perusak sel dari aliran darah.

Tirosol bukan satu-satunya antioksidan yang direkomendasikan oleh institusi medis mapan untuk kesehatan dan umur panjang yang optimal. Mungkin yang paling umum di antara ini adalah vitamin A, C dan E. Lainnya termasuk likopen, selenium, beta-karoten dan lutein. Masing-masing bertanggung jawab untuk melindungi struktur seluler tubuh dari serangan radikal bebas. Senyawa berpotensi beracun ini dimuat ke lingkungan sebagai radikal hidroksil dan superoksida yang, dalam bentuk terkonsentrasi, dapat mendatangkan malapetaka pada integritas seluler tubuh.