Apa itu Tiroid yang Terlalu Aktif?

Tiroid yang terlalu aktif, juga dikenal sebagai hipertiroidisme, adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan. Kelebihan produksi ini dapat menyebabkan sejumlah penyakit emosional dan fisik yang mungkin menyamar sebagai tanda-tanda masalah kesehatan lainnya. Sementara banyak orang berpikir bahwa tiroid yang terlalu aktif hanya terjadi pada wanita, pria mungkin juga mengalami produksi hormon tiroid yang berlebihan. Dalam semua kasus, ada beberapa bentuk pengobatan yang dapat memberikan kelegaan.

Ketika berfungsi dengan baik, kelenjar tiroid menghasilkan dua hormon spesifik: triiodothyronine atau T3 dan tiroksin, yang dikenal sebagai T4. Bersama-sama, hormon-hormon ini membantu mengatur banyak fungsi dalam tubuh, termasuk pencernaan, fungsi jantung, dan proses pertumbuhan. Ketika tiroid menjadi terlalu aktif, hormon-hormon ini dilepaskan ke seluruh tubuh dan pada dasarnya mempercepat sejumlah fungsi, termasuk respons sistem saraf terhadap rangsangan yang berbeda.

Akibatnya, seorang individu dengan tiroid yang terlalu aktif dapat mengalami berbagai masalah fisik dan emosional. Seringkali peristiwa dan situasi yang biasanya tidak menyebabkan penderitaan dengan mudah mengganggu individu. Kepekaan yang tiba-tiba terhadap suara terkecil sekalipun dapat memicu serangan panik. Individu mungkin mulai mengalami kesulitan mengingat sesuatu, atau tiba-tiba mengalami kesulitan dalam melakukan tugas-tugas rutin. Jantung berdebar, perubahan nafsu makan yang parah, dan kelelahan yang ekstrem bukanlah gejala yang tidak biasa. Gondok atau tonjolan mata adalah tanda umum dari tiroid yang terlalu aktif yang cukup umum. Seringkali, tiroid yang terlalu aktif juga akan menyebabkan insomnia, yang menempatkan lebih banyak tekanan pada tubuh yang sudah mengalami overdrive.

Ada banyak penyebab tiroid yang terlalu aktif. Perkembangan Penyakit Graves, atau pembesaran kelenjar tiroid, adalah kerusakan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan produksi antibodi yang digunakan untuk melawan kelenjar tiroid. Akibatnya, kelenjar mulai membesar dan memproduksi hormon secara berlebihan. Terlalu banyak yodium dalam makanan dapat menyebabkan masalah tiroid jenis ini. Kerusakan pada kelenjar tiroid melalui syok atau trauma dapat menyebabkan produksi hormon yang berlebihan dan mulai menimbulkan masalah kesehatan. Bahkan ada beberapa bukti bahwa tiroid yang terlalu aktif mungkin merupakan penyakit keturunan.

Untungnya, ada beberapa cara untuk mengobati tiroid yang terlalu aktif. Terapi obat biasanya merupakan pertahanan pertama. Obat antitiroid membantu menghambat produksi T3 dan T4 dan mengembalikan tingkat normal dalam tubuh. Ketika tingkat hormon tiroid mulai kembali normal, gejalanya memudar dan akhirnya hilang sama sekali.

Ketika obat saja tidak cukup, terapi yodium radioaktif biasanya merupakan langkah berikutnya. Ini melibatkan menelan kapsul yang mengandung yodium radioaktif. Yodium menembus melalui kelenjar tiroid dan membunuh sebagian sel. Akibatnya, ukuran kelenjar tiroid menyusut dan tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah berlebihan. Namun, jenis terapi ini tidak menghambat tiroid untuk pulih dari efek yodium radioaktif dan mulai memproduksi hormon dalam jumlah tinggi di kemudian hari.

Dalam beberapa kasus, satu-satunya pengobatan yang efektif untuk tiroid yang terlalu aktif adalah dengan menjalani operasi. Dikenal sebagai tiroidektomi, ini melibatkan pengangkatan semua atau sebagian kelenjar tiroid. Seluruh kelenjar hanya diangkat jika tidak ada cara untuk meninggalkan bagian yang mampu menghasilkan jumlah hormon yang tepat. Ketika tiroid benar-benar diangkat, terapi penggantian hormon diperlukan untuk memberikan kadar T3 dan T4 yang sesuai dalam tubuh.

Sementara tiroid yang terlalu aktif dapat melemahkan fisik dan mental, berbagai perawatan yang tersedia saat ini memungkinkan untuk memperbaiki situasi dan mengembalikan keseimbangan yang tepat untuk tubuh. Dokter biasanya dapat mengidentifikasi adanya tiroid yang terlalu aktif dengan kombinasi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah untuk menentukan kadar hormon tiroid dalam tubuh. Setelah diagnosis dikonfirmasi, dokter dapat memulai perawatan yang tepat dan memberikan bantuan kepada pasien.