Apa itu Tingkat Pengerahan Tenaga yang Dirasakan?

Tingkat pengerahan tenaga yang dirasakan adalah cara subjektif untuk menentukan seberapa keras seseorang merasakan seberapa keras dia bekerja tubuhnya selama aktivitas fisik. Pertama kali dikembangkan oleh profesor Swedia Gunnar Borg, tingkat pengerahan tenaga yang dirasakan berpusat pada sensasi fisik yang dihadapi seseorang saat berolahraga, termasuk peningkatan denyut jantung, laju pernapasan, dan kelelahan otot. Pengukuran yang awalnya didasarkan pada skala 20 poin dan kemudian direvisi menjadi skala 10 poin, dapat membantu memberikan perkiraan detak jantung seseorang.

Ketika pertama kali diperkenalkan, tingkat skala pengerahan tenaga yang dirasakan berkisar antara enam sampai 20. Enam adalah skala terendah, yang berarti hampir tidak ada usaha yang dihasilkan. Sebaliknya, 20 adalah peringkat tertinggi untuk aktivitas fisik. Skor seseorang menentukan apakah dia perlu menambah atau mengurangi aktivitas.

Dengan skala enam hingga 20, seseorang dengan skor 12 atau di bawahnya berolahraga dengan kecepatan ringan. Ini bisa disamakan dengan berjalan perlahan. Seseorang dengan skor 13 sampai 16 sedang melakukan latihan yang agak berat. Skor 17 atau lebih menunjukkan seseorang mendorong dirinya sendiri dan bekerja sangat keras.

Skala 0 sampai 10 tingkat pengerahan tenaga yang dirasakan juga mengukur seberapa keras seseorang merasakan dia bekerja selama latihan. Seseorang dengan skor 0 tidak akan merasakan pengerahan tenaga sama sekali. Ini akan disamakan dengan orang yang sedang duduk. Seseorang yang memberi dirinya peringkat 10 akan melakukan latihan pada tingkat yang sulit.

Dengan skor satu atau dua, tingkat pengerahan tenaga yang dirasakan dianggap sangat mudah. Di bawah peringkat ini, seseorang dapat berbicara dengan mudah. Skor tiga dianggap mudah dan seseorang mampu berbicara dengan sedikit usaha. Dengan peringkat empat, pengerahan tenaga yang dirasakan cukup mudah dan seseorang mampu berbicara pada tingkat yang nyaman.

Di bawah peringkat lima, tingkat pengerahan tenaga seseorang dianggap sedang dan individu tersebut membutuhkan beberapa upaya untuk berbicara. Peringkat enam menunjukkan bahwa seseorang melihat usahanya sebagai upaya yang cukup keras dan berbicara membutuhkan upaya bersama. Jika seseorang memberi dirinya peringkat tujuh, dia memandang dia bekerja keras dan akan memperhatikan bahwa berbicara membutuhkan banyak usaha. Peringkat delapan berarti seseorang percaya bahwa tingkat pengerahan tenaganya berada pada tingkat yang sulit dan akan menyadari bahwa berbicara membutuhkan usaha yang maksimal. Dengan peringkat sembilan atau 10, seseorang memandang pengerahan tenaganya dalam upaya maksimal dan tidak dapat berbicara.

Dengan skala 10 poin, seseorang secara kasar dapat menghitung detak jantung maksimumnya. Setiap tingkat dikalikan dengan 10 menentukan detak jantung maksimum. Jika tingkat pengerahan tenaga yang dirasakan seseorang adalah lima, orang itu akan memperoleh denyut jantung maksimum 50 persen. Denyut jantung maksimum hanyalah perkiraan, karena dapat bervariasi tergantung pada usia dan kesehatan fisik.