Pelat pengikat adalah panel baja tebal yang berada di antara rel dan pengikat, atau bantalan, di jalur kereta api standar. Pelat pengikat rel kereta api umumnya meruncing di kedua ujungnya untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi puntiran dan puntiran di sepanjang rel. Rel yang dipasang dengan pelat pengikat lebih mampu mempertahankan posisinya, yang membantu menstandarisasi lebar, atau ukuran, lintasan sepanjang panjangnya. Insinyur dan pembangun menggunakan pelat pengikat rel untuk memperpanjang umur pemasangan rel baru, dan untuk memaksimalkan keselamatan penumpang dan pekerja kereta api.
Dalam konstruksi rel tradisional, pekerja meletakkan hamparan kerikil atau batu lepas. Mereka di atas batu dengan balok kayu pendek, atau ikatan, yang bertindak sebagai penopang untuk rel baja. Paku baja didorong melalui flensa di sepanjang dasar rel untuk mengikatnya ke setiap dasi.
Sejak awal abad ke-20, banyak insinyur perkeretaapian telah menetapkan penggunaan pelat pengikat pada jalur panjang baru. Alih-alih mengencangkan rel langsung ke dasi, paku melewati pelat dasi terlebih dahulu, lalu ke ujung setiap dasi. Sementara pelat ini masih ditemukan di rel kereta api yang menggunakan ikatan kayu, penggunaan beton atau ikatan komposit dalam konstruksi modern telah mengurangi kebutuhan pelat pengikat.
Setiap pelat pengikat rel memiliki konstruksi bahu tunggal atau ganda. Pada unit bahu ganda, ujung pelat yang meruncing dinaikkan untuk membuat tempat tidur cekung di tengah, yang harus berukuran sesuai dengan lebar rel. Rel pas di antara kedua bahu, yang meningkatkan dukungan dan stabilitas di kedua sisi rel. Pelat pengikat bahu tunggal hanya berisi satu tepi terangkat, yang pas dengan satu sisi rel. Unit serbaguna ini memungkinkan pekerja untuk menggunakan pelat yang sama pada rel dengan ukuran berapa pun.
Pelat pengikat membantu mendistribusikan berat kereta dan kargo secara merata di atas bagian yang lebih besar dari setiap ikatan. Ini mengurangi gesekan antara rel dan pengikat, dan membantu ikatan kayu bertahan lebih lama dari yang seharusnya. Ini juga membantu keausan rel logam lebih merata, dan memungkinkannya mempertahankan permukaan yang lebih halus dan seragam. Karena setiap pelat pengikat menambahkan langkah ekstra pada proses konstruksi, rel kereta api dengan pelat membutuhkan waktu lebih lama untuk dibangun, dan seringkali disertai dengan biaya tenaga kerja dan material yang lebih tinggi. Trek yang dibuat tanpa ikatan kayu umumnya tidak memerlukan pelat pengikat.