Apa itu Thyristor?

Thyristor adalah komponen solid-state yang digunakan untuk beralih dan mengontrol aliran arus listrik. Juga dikenal sebagai penyearah terkontrol silikon (SCR), thyristor adalah komponen elektronik kuat yang digunakan dalam aplikasi aliran arus tinggi. Mereka terdiri dari empat lapisan bahan semikonduktor tipe n dan p bolak-balik yang dilengkapi dengan terminal anoda, katoda, dan gerbang. Thyristor mulai bekerja ketika mereka menerima tegangan yang telah ditetapkan pada terminal gerbang mereka dan akan, tunduk pada beberapa variabel, terus melakukan bahkan jika tegangan gerbang dihilangkan. Variabel operasional ini dan rentang peringkat daya yang lebar menjadikan thyristor sebagai pengontrol arus yang sangat berguna.

Meskipun thyristor dapat secara luas diklasifikasikan sebagai perangkat switching arus sederhana, kisaran variabel operasional yang dimilikinya membuatnya sangat berguna dalam sejumlah aplikasi kontrol. Pada dasarnya thyristor adalah perangkat switching arus tinggi yang terdiri dari empat lapisan p dan n bolak-balik. Anoda terletak pada lapisan p pertama, terminal gerbang pada lapisan p kedua, dan katoda pada lapisan n terakhir. Saat idle, tidak ada transfer arus melintasi jalur anoda/katoda. Komponen memerlukan tegangan set nilai yang diterapkan ke lapisan gerbang untuk menyalakannya dan menyebabkannya mengalirkan arus.

Fakta bahwa komponen tidak akan menjadi aktif jika tegangan gerbang kurang dari nilai ambang batasnya adalah salah satu variabel berguna yang dimiliki thyristor. Hal ini memungkinkan untuk kontrol yang tepat atas kondisi switching komponen. Setelah thyristor dihidupkan, thyristor akan tetap aktif bahkan jika tegangan gerbang dilepas dan arus yang dilewatinya tidak turun di bawah nilai penahanan komponen. Tegangan penahan yang diketahui ini adalah karakteristik lain yang berguna dari thyristor. Jika nilai tegangan anoda di bawah level holding, thyristor tidak akan menyala meskipun menerima pulsa gerbang.

Thyristor dapat dengan nyaman menangani tegangan dan peringkat arus yang sangat tinggi. Mereka biasanya digunakan dalam pengontrol arus bolak-balik (AC) nol silang, catu daya, pengontrol fase dipecat, dan fasilitas transmisi daya jarak jauh. Aplikasi terakhir ini menampilkan bank thyristor besar yang diatur dalam konfigurasi jembatan Graetz yang mampu secara andal mengalihkan nilai daya beberapa megawatt (1,000,000 watt). Di ujung lain skala, catu daya AC/DC kecil dapat menggunakan thyristor dengan nilai 20 watt atau kurang. Fleksibilitas dan jangkauan peringkat daya operasi ini menjadikan thyristor salah satu pengontrol aliran arus yang paling berguna di gudang perancang sirkuit.