Apa itu Tetrahedron?

Tetrahedron adalah jenis polihedron yang memiliki empat wajah, menjadikannya jenis polihedron terkecil. Sosok geometris ini adalah dasar untuk berbagai macam masalah geometri, dan contoh tetrahedra dapat dilihat dalam arsitektur, seni, dan bahkan kehidupan sehari-hari. Faktanya, kemungkinan besar ada tetrahedron di sekitar Anda.
Untuk memahami tetrahedron, sayangnya perlu membahas beberapa istilah kunci dalam geometri. Poligon adalah bentuk datar atau “planar” yang dibuat dengan serangkaian segmen garis penghubung: segitiga, misalnya, adalah poligon. Polihedron adalah objek tiga dimensi yang terdiri dari beberapa poligon yang bertemu untuk membentuk tepi lurus. Contoh polihedron yang terkenal adalah kubus, polihedron bersisi enam. Jika ujung-ujungnya melengkung, seperti dalam kasus silinder, bentuknya bukan lagi polihedron.

Dalam kasus tetrahedron, semua poligon adalah segitiga secara default, karena untuk membuat objek tiga dimensi dengan empat poligon, setiap poligon harus memiliki tiga sisi untuk terhubung dengan tiga poligon lainnya. Segitiga bisa datang dalam berbagai gaya: ketika segitiga sama sisi digunakan, tetrahedron dikenal sebagai “tetrahedron biasa.” Tetrahedra juga kadang-kadang disebut piramida segitiga, karena mereka termasuk dasar datar dan puncak.

Ada banyak cara untuk bermain dengan bentuk ini dalam matematika. Segitiga sendiri adalah bentuk yang sangat menarik dari sudut pandang matematis, jadi berbagai macam segitiga menjadi lebih menarik. Tetrahedra juga dapat digabungkan untuk membuat banyak polihedra lainnya, terutama dalam kasus tetrahedra biasa.

Tetrahedron adalah contoh polihedron cembung. Ini berarti bahwa jika Anda secara acak memilih dua titik pada tetrahedron dan menghubungkannya dengan sebuah garis, garis tersebut akan melewati tetrahedron, dan tidak menyimpang darinya. Sebaliknya, dalam polihedron non-cembung, garis pada titik tertentu akan bergerak keluar polihedron. Umumnya, semakin banyak wajah polihedron, semakin sulit membuatnya cembung, dan pada titik tertentu, itu harus menjadi non-cembung untuk mengakomodasi semua wajah.

Beberapa arsitek suka menggunakan bentuk ini untuk menambah daya tarik visual pada desain mereka. Beberapa budaya juga secara historis melekatkan makna religius pada bentuk ini, atau pada koleksi tetrahedra. Tetrahedron bintang, misalnya, adalah poligon yang dibuat dengan menggabungkan dua tetrahedra yang menghadap ke arah yang berlawanan, menciptakan bintang berujung delapan.