Tetes Valerian adalah jenis suplemen makanan yang paling sering digunakan sebagai bantuan tidur. Meskipun umumnya dianggap aman, dan banyak orang melaporkan bahwa mereka membantu menangkal insomnia, calon pengguna harus menyadari beberapa tindakan pencegahan sebelum meminumnya. Secara khusus, perlu dicatat bahwa produk valerian tidak diatur oleh Food and Drug Administration (FDA) AS, dan dapat menimbulkan efek samping pada beberapa pengguna.
Meskipun ada banyak spesies valerian, yang paling umum digunakan dalam produk valerian komersial adalah Valeriana officinalis. Suplemen Valerian biasanya tersedia dalam bentuk pil, bubuk, atau tetes. Dalam kasus tetes valerian, ekstrak suling yang diambil dari akar tanaman Valeriana officinalis dikombinasikan dengan air atau cairan alami lainnya.
Jika menggunakan valerian sebagai obat tidur, sebagian besar pengguna mengencerkan sekitar 25 hingga 30 tetes produk dalam segelas kecil air. Ketika tertelan sesaat sebelum tidur, campuran ini dilaporkan dapat meningkatkan relaksasi dan menggagalkan insomnia. Beberapa pengguna juga menggunakan perawatan ini sepanjang hari untuk mengurangi kecemasan.
Secara umum, tetes valerian dianggap tidak berbahaya. Seperti semua suplemen herbal, bagaimanapun, mereka tidak tunduk pada peraturan ketat yang ditempatkan pada obat-obatan farmasi oleh FDA. Kurangnya peraturan ini telah menyebabkan banyak ahli medis mendesak agar berhati-hati saat menggunakan valerian, karena beberapa alasan.
Pertama-tama, peraturan yang sedikit berarti produsen tetes valerian dapat melabeli produk mereka sesuka mereka. Label mungkin hanya menyatakan bahwa tetes mengandung valerian, tetapi tanaman yang digunakan mungkin bukan Valeriana officinalis. Karena banyak spesies valerian lain yang belum menjalani studi medis ekstensif, mereka dapat menghasilkan efek samping yang tidak terduga dan bahkan berbahaya.
Meskipun Valeriana officinalis telah dipelajari agak menyeluruh, dapat menghasilkan efek samping pada beberapa pengguna. Kadang-kadang, pengguna valerian mungkin mengalami mual, jantung berdebar, dan sakit kepala. Selain itu, belum sepenuhnya jelas apakah ekstrak valerian aman untuk ibu hamil atau menyusui.
Akhirnya, penelitian menunjukkan bahwa tetes valerian biasanya harus diminum setiap malam selama setidaknya dua minggu sebelum pengguna mencatat peningkatan kualitas tidur mereka. Karena efek penggunaan valerian jangka panjang belum sepenuhnya dipahami, beberapa profesional perawatan kesehatan menyatakan keprihatinan atas konsumsi suplemen yang berkelanjutan. Dengan demikian, mereka yang mengalami kesulitan tidur mungkin ingin berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan valerian.