Kloramfenikol adalah obat antibiotik spektrum luas yang mampu membunuh banyak jenis bakteri menular. Obat ini dapat diminum untuk mengendalikan infeksi di seluruh tubuh, tetapi bentuk yang paling umum di banyak lokasi adalah tetes mata kloramfenikol. Sebagian besar jenis infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati dengan obat tetes mata ini, meskipun infeksi yang disebabkan oleh beberapa organisme tertentu tidak akan terpengaruh. Dengan rekomendasi dokter, obat tetes mata juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi telinga akibat bakteri, tetapi tidak boleh digunakan jika gendang telinga telah rusak.
Penggunaan tetes mata kloramfenikol mirip dengan jenis obat tetes mata lainnya. Pasien harus selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang obat tetes untuk menghindari kontaminasi cairan, yang dapat memperburuk infeksi. Kelopak mata bawah harus ditarik ke depan untuk membentuk kantong, dan satu tetes harus ditempatkan di kantong. Setelah itu, mata ditutup selama satu atau dua menit untuk memastikan bahwa tetesan menyerap. Tergantung pada tingkat infeksi, prosedur ini harus dilakukan dua sampai enam kali sehari.
Seperti pengobatan antibiotik lainnya, tetes mata kloramfenikol harus digunakan sampai obat benar-benar hilang. Menghentikan penggunaan sebelum waktunya dapat menyebabkan bakteri resisten muncul kembali dan memperbaharui infeksi setelah beberapa hari. Bahkan jika pasien tampak bebas gejala, terapi harus dilanjutkan selama yang direkomendasikan dokter. Selain itu, obat ini hanya boleh digunakan jika diresepkan oleh dokter, untuk menghindari terciptanya mikroba yang resistan terhadap obat yang tidak dimaksudkan untuk diobati dengan kloramfenikol.
Beberapa efek samping kadang-kadang dapat terjadi akibat penggunaan obat tetes mata kloramfenikol. Iritasi mata ringan yang mengakibatkan kemerahan, perih, atau nyeri ringan, serta penglihatan kabur dapat terjadi, tetapi efek ini tidak dianggap serius. Namun, efek samping ini harus dilaporkan ke dokter jika tidak hilang setelah beberapa hari. Layanan medis darurat harus segera dihubungi jika tanda-tanda reaksi alergi terjadi, seperti pembengkakan pada wajah, kesulitan bernapas, atau perasaan ingin pingsan, karena reaksi ini dapat berakibat fatal.
Kondisi medis tertentu yang sudah ada sebelumnya dapat membuat penggunaan tetes mata kloramfenikol berbahaya. Kondisi hati dan ginjal, khususnya, adalah alasan untuk menghindari obat ini, karena mungkin tidak dimetabolisme, atau dipecah, oleh tubuh secara tepat waktu. Tuberkulosis dan penyakit lain yang dapat mengakibatkan infeksi mata juga merupakan kondisi yang dapat menyebabkan kondisi tidak aman ketika obat tetes mata ini digunakan. Riwayat medis menyeluruh harus diberikan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini untuk menghindari risiko yang tidak perlu.