Apa itu Tes Tanah?

Tes tanah adalah tes yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang komposisi tanah di area tertentu. Dalam uji tanah klasik, beberapa sampel diambil dari wilayah yang diinginkan dan diuji sebelum dirata-rata, memastikan bahwa area acak dari tanah yang terkontaminasi tidak membuat sampel miring. Ada beberapa alasan untuk melakukan uji tanah, mulai dari keinginan untuk menumbuhkan kebun yang lebih sehat hingga rasa ingin tahu tentang potensi pencemar di dalam tanah.

Tes tanah yang khas dilakukan dengan mengambil sampel dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diselidiki. Dalam beberapa kasus, lembaga pemerintah dapat membayar untuk uji tanah. Misalnya, jika penyewa mencurigai adanya zat yang buruk bagi mereka di dalam tanah, departemen kesehatan masyarakat dapat mengambil sampel dan membayar untuk pengujiannya. Dalam kasus lain, biaya pengujian tanah adalah tanggung jawab orang yang memesan pengujian tersebut.

Saat laboratorium melakukan uji tanah, ia mengirimkan kembali hasil mendetail, seringkali dengan panduan uji tanah sehingga orang-orang memahami arti hasil tersebut. Banyak organisasi berkebun juga menerbitkan tip peninjauan tanah, sehingga tukang kebun tahu bagaimana menangani hasil tes tanah tertentu.

Tukang kebun menggunakan pengujian tanah untuk mempelajari keseimbangan pH dan komposisi mineral tanah mereka. Ini dapat digunakan untuk menentukan amandemen tanah mana yang harus ditambahkan untuk menjaga taman tetap bahagia dan sehat. Misalnya, tanah asam perlu dimodifikasi dengan basa, atau tukang kebun perlu menanam tanaman yang dapat mentolerir kadar asam yang tinggi. Meningkatkan kualitas tanah seringkali merupakan tugas yang berkelanjutan bagi tukang kebun, dan tanah dapat diuji secara teratur untuk melihat apakah amandemen tanah dipertahankan atau tidak.

Sebelum tanah dipecah untuk proyek konstruksi baru, terkadang diperlukan pengujian tanah, bersama dengan laporan dampak lingkungan. Pengujian tanah terkadang dapat memunculkan informasi penting yang mungkin berdampak pada konstruksi. Misalnya, jika pengujian mengungkapkan adanya kontaminan di dalam tanah, kontaminan mungkin perlu dibersihkan sebelum konstruksi dapat dimulai. Orang yang membeli tanah dengan rencana untuk mengembangkannya mungkin ingin mempertimbangkan untuk melakukan uji tanah sebelum menandatangani kontrak pembelian.

Badan lingkungan juga secara rutin menggunakan pengujian tanah dalam pekerjaan mereka. Tes tanah dilakukan untuk memantau area bermasalah untuk polusi dan kontaminan yang dilepaskan, dan untuk mengawasi program perbaikan lingkungan. Jika tanah memang membutuhkan pembersihan lingkungan, uji tanah harus dilakukan di akhir pembersihan untuk memastikan bahwa tanah telah ditangani dengan benar dan tanah tersebut aman untuk digunakan.