Apa itu Tes SGOT?

Ketika hati menjadi rusak, enzim yang dikenal sebagai aminotransferase dilepaskan lebih bebas ke dalam aliran darah. Salah satu jenis enzim ini disebut aspartat aminotransferase (AST), yang juga dikenal dengan nama serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT). Sebelum meresepkan beberapa obat atau ketika dicurigai penyakit hati, dokter mungkin memerintahkan pemeriksaan darah rutin yang disebut tes SGOT untuk memastikan enzim ini tidak terlalu terkonsentrasi di dalam darah — sinyal yang jelas dari masalah medis yang lebih dalam.

Anak-anak atau orang dewasa yang dicurigai menderita penyakit hati atau bahkan hepatitis memiliki serangkaian gejala yang sama. Ini termasuk penyakit kuning, atau menguning, kulit, urin kuning tua atau bahkan oranye, sering mual dan muntah, dan bahkan daerah perut bengkak. Gejala-gejala ini juga dapat disebabkan oleh jenis obat tertentu, yang perlu diketahui oleh dokter sebelum meresepkan obat lain. Obat-obatan ini dapat berupa antibiotik, pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen, atau beberapa obat yang diresepkan untuk mengurangi kolesterol, kejang, depresi, dan ketegangan kardiovaskular.

Tes SGOT akan diperintahkan untuk melihat apakah jumlah kelebihan enzim ini dilepaskan ke dalam darah, yang akan menunjukkan kebutuhan untuk pengujian lebih lanjut. SGOT atau AST hadir di beberapa organ seperti jantung, hati, ginjal, otot dan bahkan otak. Jika tingkat tinggi ditemukan selama tes, itu bisa disebabkan oleh kerusakan pada satu atau beberapa organ ini.

Sebaliknya, enzim hati lain yang umum, yang disebut alanine aminotransferase (ALT), ditemukan terutama di hati. Juga disebut serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT), tes darah untuk ALT/SGPT akan membantu dokter menentukan apakah telah terjadi kerusakan pada hati atau organ lain. Seringkali, tes SGOT akan mencakup tes untuk SGPT.

Tingkat ALT atau AST yang tinggi yang ditemukan selama tes SGPT atau SGOT tidak selalu berarti kerusakan hati. Beberapa jenis kerusakan atau ketegangan otot dapat menyebabkan tingkat aminotransferase yang lebih tinggi. Strain virus hepatitis juga menyebabkan tingkat ini meningkat, seperti gangguan yang lebih jarang seperti hemachromatosis, penyakit Wilson, penyakit celiac dan kolitis alceratif. Untuk lebih dekat dengan gangguan tertentu, tanda bahaya yang ditemukan selama tes SGPT atau SGOT sering menyebabkan dokter memesan tes lain. Ini disebut panel koagulasi, tingkat albumin, jumlah trombosit dan tes bilirubin, yang menganalisis lebih dekat bagaimana kerusakan hati telah terjadi.