Apa itu Tes Penyakit Lyme?

Tes penyakit Lyme dilakukan untuk mendeteksi keberadaan penyakit Lyme dalam darah. Penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui gigitan jenis kutu tertentu. Tes diperlukan ketika gejala penyakit ditunjukkan, termasuk radang kulit, ruam yang meluas, sakit kepala, demam, dan malaise. Karena gejala ini sangat mirip dengan penyakit lain, diagnosis bisa sulit tanpa tes khusus. Ada lima jenis tes penyakit Lyme yang dipraktikkan saat ini, termasuk uji imunosorben terkait-enzim, atau ELISA; uji fluoresen tidak langsung, atau IFA; tes reaksi berantai polimerase, atau PCA; tes noda barat; dan tes kultur kulit.

Tes ELISA atau IFA umumnya diberikan terlebih dahulu, diikuti dengan tes western blot. Tes ELISA dan IFA adalah yang tercepat dan paling akurat yang tersedia, dan tes western blot biasanya digunakan untuk verifikasi hasil positif. Ketiga tes menyaring darah untuk antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit Lyme. Kehadiran antibodi ini umumnya menunjukkan infeksi.

Tes PCA dan kultur kulit jarang digunakan, terutama karena ketidaknyamanannya. Kultur kulit Tes penyakit Lyme mengharuskan sampel jaringan kulit dikirim ke laboratorium dan diuji keberadaan bakteri Borrelia burgdorferi, yang menyebabkan penyakit Lyme. Namun, butuh beberapa minggu untuk menerima hasilnya. Tes penyakit PCA Lyme menggunakan peralatan mahal dan teknisi terlatih untuk mendeteksi DNA bakteri dalam aliran darah. Namun, metode ini belum terstandarisasi dan dapat menghasilkan hasil yang salah.

Hasil tes penyakit Lyme diterima sebagai dua angka berbeda yang dipisahkan oleh titik dua. Angka pertama dari bacaan adalah konsentrasi darah yang digunakan dalam tes. Angka kedua dan lebih besar menunjukkan jumlah garam garam yang dibutuhkan untuk sepenuhnya mengencerkan darah. Hasil tes negatif memiliki kadar garam garam di bawah 256, sedangkan hasil positif lebih besar dari 256. Hasil tes positif umum akan membaca 1:312. Tes Western blot digunakan untuk mengkonfirmasi infeksi pada pasien dengan hasil positif atau garis batas.

Hasil tes ini bukan satu-satunya indikator infeksi. Beberapa variabel berbeda dapat mempengaruhi hasil, seperti kadar lipid yang tinggi, dan infeksi virus atau bakteri yang sudah ada dalam aliran darah. Beberapa orang tidak mulai mengembangkan antibodi selama 8 minggu setelah infeksi, yang dapat mengakibatkan hasil tes penyakit Lyme negatif yang salah. Individu yang sebelumnya terinfeksi penyakit Lyme mungkin juga memiliki hasil yang salah, karena antibodi akan tetap berada dalam aliran darah selama beberapa tahun setelah pengobatan yang berhasil.