Apa itu Tes Penurunan Kognitif?

Tes gangguan kognitif adalah pemeriksaan untuk memeriksa tanda-tanda gangguan kognitif pada pasien seperti kehilangan memori, kesulitan dengan logika dan penalaran, dan pemahaman yang buruk. Tes tersebut dapat digunakan dalam penilaian pasien dengan cedera otak atau penyakit neurologis progresif, dan dalam skrining pasien yang mengalami perubahan kognitif yang menjadi perhatian. Tes-tes ini juga dapat berguna untuk menetapkan acuan dasar dalam evaluasi dan pemantauan berkelanjutan pasien dengan gangguan kognitif.

Durasi tes gangguan kognitif bervariasi. Umumnya, pasien ditanyai serangkaian pertanyaan dan mungkin diminta untuk melakukan tugas yang mengharuskan pasien untuk mengingat sesuatu, mengulangi pernyataan, dan mengidentifikasi materi secara visual dengan melakukan hal-hal seperti melihat kartu flash. Tes yang lebih panjang lebih komprehensif dan memberikan evaluasi mendalam kepada dokter, sementara tes yang lebih pendek dapat berguna untuk skrining cepat untuk mendapatkan gambaran umum tentang tingkat fungsi kognitif pasien.

Pengasuh dapat menggunakan tes tersebut di rumah sakit dan klinik dan orang-orang seperti petugas layanan darurat mungkin telah menyederhanakan versi tes gangguan kognitif untuk digunakan saat menilai orang di tempat kejadian pada kecelakaan. Tes-tes ini juga dapat digunakan untuk melihat apakah penalaran dan kemampuan kognitif pasien untuk sementara terganggu oleh obat-obatan atau alkohol, khususnya di antara petugas penegak hukum. Orang yang peduli dengan fungsi otak mereka juga dapat menggunakan tes penilaian diri yang disediakan secara online dan dalam publikasi yang dihasilkan oleh organisasi kesehatan untuk menilai kemampuan kognitif mereka sendiri.

Dokter dapat melakukan tes gangguan kognitif secara default untuk semua pasien yang lebih tua untuk memeriksa tanda-tanda perubahan, karena orang yang lebih tua berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kognitif. Pada pasien yang lebih muda, pengujian tersebut digunakan ketika pasien diyakini memiliki masalah kognitif, atau ketika pasien jelas berisiko akibat cedera otak atau penyakit kronis. Skrining dapat digunakan untuk mengidentifikasi gangguan sejak dini, memungkinkan penyedia layanan untuk menyesuaikan pengobatan untuk mencerminkan tingkat gangguan pasien.

Menyelesaikan tes gangguan kognitif terkadang bisa membuat pasien frustasi, terutama dalam kasus skrining yang lama. Orang-orang mungkin menyadari bahwa hasil tes mereka buruk karena mereka berjuang dengan tugas-tugas dalam tes, dan ini dapat membuat mereka gugup, yang menyebabkan penurunan kemampuan kognitif. Menyadari keadaan mental pasien adalah penting saat memberikan tes tersebut dan jika pasien tampak marah atau tertekan, tes gangguan kognitif harus dihentikan dan dilanjutkan di lain waktu.