Apa itu Tes Kognitif?

Tes kognitif dapat dilakukan pada manusia dan hewan. Tes ini dilakukan untuk menilai kemampuan kognitif. Sementara jenis tes yang diberikan kepada manusia dan hewan berbeda, inti dari semua tes kognitif adalah untuk mempelajari lebih lanjut psikologi dan filosofi pikiran. Banyak dari tes yang digunakan saat ini berasal dari karya Sir Francis Galton.

Sir Francis Galton adalah seorang antropolog dan penemu di antara banyak hal lainnya. Karyanya ditujukan untuk menentukan kecerdasan pasiennya. Faktanya, orang sering membayar Galton agar dia mengukur kecerdasan mereka melalui “tes mental” – sesuatu yang sangat dihargai selama akhir abad kesembilan belas.

Untuk mengukur kecerdasan seseorang, Galton mengukur kekuatan genggaman seseorang, bersama dengan tinggi dan beratnya. Sementara temuan Galton tidak akurat, mereka memang maju untuk zamannya. Belakangan, banyak psikolog, dan ilmuwan, menyelidiki karya Galton secara ekstensif. Para peneliti ini menemukan bahwa meskipun eksperimennya tidak akurat, wawasannya tentang pikiran manusia sangat penting.

Saat ini, ada banyak jenis tes kognitif yang sering digunakan. Di antara banyak lainnya, tes kecerdasan umum termasuk tes Analogi Miller, tes Blok Kohl, dan tes Stanford-Binet. Tes perkembangan kognitif dapat mencakup tes pilihan ganda dan tes Knox Block antara lain.

Faktanya, ada ratusan tes kognitif yang menguji segalanya mulai dari ingatan hingga penilaian diri. Biasanya, tes ini dilakukan oleh psikolog dan psikiater yang ingin mengetahui kemampuan mental pasien. Tes kognitif modern saat ini digunakan untuk memprediksi penyakit medis yang dapat mempengaruhi otak seseorang di kemudian hari.

Diyakini bahwa beberapa tes kognitif dapat menentukan apakah seseorang akan menghadapi multiple sclerosis di kemudian hari. Selain itu, tes ini dapat membantu dokter menentukan apakah seseorang sedang berjuang melawan penyakit Alzheimer atau tidak. Singkatnya, meskipun pengujian kognisi seseorang berasal sebagai cara untuk menentukan kecerdasan, tes ini sekarang dapat mendeteksi penyakit tertentu.

Jelas, tes kognitif telah datang jauh dari awal. Meskipun tidak lagi disebut sebagai “tes mental”, tes ini masih sangat penting. Karena semakin banyak tes dikembangkan, para peneliti mulai menemukan cara untuk melihat lebih dalam ke dalam psikologi otak. Meskipun tampaknya sederhana, tes kognitif mengungkapkan lebih banyak daripada yang pernah dipuji oleh Sir Francis Galton.