Tes ingatan sering digunakan dalam psikologi kognitif sebagai sarana untuk mengukur memori. Dokter sering menggunakan tes ingatan isyarat, tes ingatan gratis, atau tes ingatan serial untuk mengevaluasi berbagai aspek memori jangka pendek – kemampuan seseorang untuk mengambil informasi yang baru dipelajari. Selama bertahun-tahun mengembangkan dan menggunakan tes semacam itu, para ilmuwan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana otak belajar, menyimpan, dan mengambil informasi.
Ingatan isyarat, juga dikenal sebagai stimulus / respons, melibatkan menghafal urutan informasi, menggunakan metode apa pun yang diinginkan. Setelah 15 sampai 30 menit, peneliti meminta subjek untuk mengingat sedikit informasi tertentu atau semua informasi dalam urutan yang benar, setelah diberikan petunjuk pengambilan tertentu. Petunjuknya mungkin mengungkapkan setengah dari urutan berpasangan, atau gambar, kata, atau petunjuk yang terkait dengan bagian informasi tertentu. Jenis tes ingatan ini tidak hanya menunjukkan bagaimana otak menggunakan asosiasi untuk mengkodekan ingatan, tetapi juga bagaimana otak membuat kesimpulan logis ketika petunjuk didasarkan pada interpretasi umum dari informasi tersebut.
Ingatan bebas adalah tes memori di mana subjek diminta untuk menghafal urutan singkat gambar, angka, atau kata-kata selama jangka waktu tertentu. Mengikuti jangka waktu lain yang telah ditentukan, subjek kemudian menyampaikan informasi dalam urutan apa pun. Tes ingatan ini mengungkapkan bagaimana individu menggunakan jenis pengkodean tertentu untuk menghafal kelompok informasi. Orang mungkin mengelompokkan potongan data yang serupa bersama-sama atau mengingat informasi menggunakan metode mnemonik. Para peneliti juga mempelajari bahwa orang biasanya lebih mudah mengingat awal dan akhir urutan, yang disebut sebagai memori primer dan kebaruan.
Serial recall umumnya menguji kemampuan seseorang untuk mengingat informasi dalam urutan yang tepat atau untuk mengingat keadaan yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Para peneliti percaya jenis pembelajaran dan memori ini mencerminkan kemampuan manusia untuk membuat dan menggunakan bahasa bersama dengan kemampuan untuk mengingat peristiwa masa lalu dalam urutan kronologis. Populasi dalam budaya tertentu mempelajari rangkaian kata yang membentuk struktur kalimat, yang menyediakan sarana komunikasi. Mengingat peristiwa kehidupan atau langkah-langkah tertentu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas umumnya membutuhkan pembelajaran serial dan memori.
Peneliti psikologi kognitif menggunakan tes mengingat untuk menunjukkan berapa banyak faktor yang mempengaruhi pembelajaran dan memori. Misalnya, semakin banyak perhatian yang diberikan seseorang pada proses encoding atau menghafal informasi baru, semakin besar jumlah informasi yang dipelajari dan diingat secara akurat. Motivasi juga merupakan faktor pembelajaran dan ingatan yang kuat. Apakah itu hadiah nyata atau ketakutan umum akan kekalahan, orang yang menggunakan beberapa jenis motivasi diri umumnya menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggi. Para peneliti juga telah menemukan bahwa menggunakan lingkungan, atau keadaan yang sama, untuk mengingat informasi seperti yang digunakan untuk mempelajari informasi pada awalnya, biasanya memungkinkan orang untuk mengambil informasi dengan lebih efektif.