Apa itu Tes Fleksibilitas?

Tes fleksibilitas adalah tes yang digunakan untuk menentukan, secara relatif, seberapa fleksibel seseorang. Kadang-kadang seseorang akan mengikuti tes fleksibilitas hanya untuk mengetahui seberapa fleksibel dia dan untuk menunjukkan area yang perlu dia tingkatkan. Dalam kasus lain, tes kebugaran digunakan untuk menentukan kelayakan individu untuk aktivitas tertentu. Fleksibilitas dapat diuji melalui berbagai metode yang berbeda, seperti uji duduk-dan-jangkauan dan uji rotasi batang tubuh. Bukan hal yang aneh bagi seseorang untuk menyelesaikan beberapa tes ini karena ini adalah satu-satunya cara bagi seseorang untuk menentukan fleksibilitasnya secara keseluruhan.

Tes duduk dan jangkauan adalah bentuk tes fleksibilitas yang paling umum; itu digunakan untuk mengukur fleksibilitas paha belakang dan punggung bawah. Dalam tes sit and reach, seorang individu duduk di lantai dengan kaki menapak pada kotak di depannya. Dia kemudian mencondongkan tubuh ke depan dan mencoba untuk mengulurkan tangannya sejauh mungkin ke bawah kotak (ke arah kakinya) mungkin. Seseorang, biasanya bukan individu yang mengikuti tes, kemudian mengukur seberapa jauh yang bisa dicapai oleh si pengambil tes. Pengukuran ini biasanya diambil dari kaki peserta tes ke titik terjauh yang bisa dia capai, tetapi hal ini tidak selalu terjadi.

Tes fleksibilitas umum lainnya adalah tes fleksibilitas bahu. Fleksibilitas bahu sangat penting dalam olahraga seperti berenang dan tenis; bahu yang tidak fleksibel dapat menyebabkan cedera. Untuk mengikuti tes, seseorang berbaring telentang dan memegang handuk atau tongkat di depan dirinya. Dia kemudian mengangkat tongkat itu setinggi mungkin tanpa menekuk sikunya; semua gerakan berasal dari bahu. Tes bahu umumnya diulang beberapa kali dengan jarak tangan yang berbeda pada tongkat; tinggi tongkat dan jarak antara tangan keduanya diperhitungkan saat menilai tes.

Tes fleksibilitas dapat digunakan untuk berbagai tujuan yang berbeda. Banyak individu, terutama atlet, menggunakan tes untuk mengetahui peregangan mana yang harus mereka fokuskan. Beberapa sekolah menengah dan perguruan tinggi menggunakan fleksibilitas sebagai salah satu kriteria untuk menentukan siswa mana yang harus mengikuti kelas pendidikan jasmani. Dalam beberapa kasus, tim atletik juga dapat menggunakan tes ini untuk menilai individu yang ingin bergabung dengan tim.