Apa itu Tes Elektrolit?

Tes elektrolit biasanya mengukur kadar kalium, natrium, bikarbonat, dan klorida dalam darah. Elektrolit ini, terutama natrium, dapat memainkan peran penting dalam mengatur kadar cairan tubuh. Klorida biasanya membantu menyeimbangkan kadar asam dalam darah, dan bikarbonat membantu menyeimbangkan kadar asam dalam jaringan tubuh. Kalium biasanya membantu menstabilkan detak jantung, dan juga dapat berkontribusi secara umum untuk membantu tubuh mempertahankan tingkat kekuatan otot yang sesuai. Sejumlah kondisi medis dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, sehingga tes elektrolit umumnya dilakukan ketika pasien menderita penyakit tersebut, atau ketika pasien mengalami gejala yang mungkin mengindikasikan dan ketidakseimbangan elektrolit.

Pengukuran kadar elektrolit dalam tubuh umumnya dilakukan sebagai bagian dari tes darah. Kebanyakan tes darah termasuk tes elektrolit, karena dokter sering khawatir bahwa gejala pasien mungkin, setidaknya sebagian, karena ketidakseimbangan elektrolit. Kebanyakan orang yang mencari perawatan medis menerima tes elektrolit, sehingga dokter dapat memastikan bahwa ketidakseimbangan kadar elektrolit bukanlah penyebab gejala mereka. Tes elektrolit juga sering dilakukan sebagai bagian dari sebagian besar pemeriksaan fisik rutin.

Pengujian elektrolit dapat dilakukan secara unik, atau sebagai bagian dari panel darah yang lebih komprehensif. Pasien yang ditemukan hanya memiliki satu elektrolit yang tidak seimbang dapat dipantau untuk melihat apakah ketidakseimbangan tersebut teratasi. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit, termasuk diet dan konsumsi air. Dehidrasi adalah penyebab umum ketidakseimbangan elektrolit, meskipun penyebab lain dapat mencakup kerusakan ginjal dan diabetes.

Gejala yang umumnya dapat menunjukkan ketidakseimbangan kadar elektrolit biasanya termasuk kelemahan, kebingungan mental, detak jantung yang tidak normal, dan retensi cairan. Beberapa obat resep, termasuk obat steroid, penekan batuk, dan kontrasepsi oral, dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit sebagai efek samping. Orang yang menderita penyakit kronis, seperti penyakit hati, penyakit jantung, penyakit ginjal, atau tekanan darah tinggi mungkin perlu mengukur kadar elektrolitnya secara teratur sebagai bagian dari rencana pengelolaan penyakit.

Perawatan untuk kadar elektrolit yang rendah atau tidak teratur dapat mencakup perubahan pola makan dan asupan cairan. Obat mungkin diresepkan untuk membantu mengatur kadar elektrolit dalam tubuh. Pengujian elektrolit umumnya diulang secara teratur setiap kali tingkat elektrolit yang tidak memadai terdeteksi. Keseimbangan elektrolit jangka panjang dapat menyebabkan vertigo, kram otot dan kelemahan. Jika tidak diobati, kondisi ini bahkan bisa berakibat fatal.