Apa itu Teropong?

Teropong adalah jenis teleskop yang memungkinkan pengguna untuk melihat objek yang jauh menggunakan kedua mata. Ini membutuhkan penggunaan dua teleskop terpisah, satu untuk setiap mata, sehingga memungkinkan penglihatan binokular. Tidak seperti bermata, yang hanya menggunakan satu perangkat teleskop untuk melihat objek, teropong memungkinkan untuk melihat tiga dimensi dan meningkatkan ketajaman visual, atau kejelasan. Mereka umumnya cukup kecil untuk dipegang, dan banyak varietas yang ringan sehingga dapat dibawa dan disimpan dengan mudah. Teropong lebih mudah dipegang dan stabil untuk dilihat daripada monokuler karena kedua tangan bekerja untuk menstabilkan instrumen pada posisi yang lebih nyaman dan stabil.

Teropong memiliki aplikasi praktis yang tak terhitung jumlahnya untuk penghobi dan profesional. Mereka adalah suatu keharusan bagi pengamat burung dan pemburu, dan mereka berguna untuk dimiliki di acara olahraga profesional di mana penonton mungkin sangat jauh dari aksi. Dalam pengaturan profesional, teropong sangat penting untuk kapal pelaut dan dapat berguna untuk berbagai ilmuwan seperti ahli geologi, ahli meteorologi, dan profesi lingkungan lainnya. Berbagai jenis teropong sering digunakan untuk aplikasi militer juga. Di banyak tempat wisata seperti Grand Canyon, teropong besar yang dapat diputar telah ditempatkan di dekat objek wisata sehingga wisatawan dapat melihat objek yang jauh. Mereka sering dioperasikan dengan koin dan memberi turis waktu terbatas untuk menggunakan penampil.

Teropong menggunakan serangkaian prisma untuk memperbesar gambar bagi pengguna. Lensa okuler besar di ujung teropong menerima semua cahaya yang dapat ditangkapnya. Namun, gambar itu terbalik, dan mata telanjang manusia akan melihat gambar terbalik, yang tidak terlalu berguna. Oleh karena itu, sebuah prisma ditempatkan di antara mata manusia dan lensa pertama untuk membalik bayangan. Gambar kemudian harus difokuskan, yang dapat dilakukan dengan menggunakan kenop penyesuaian fokus tengah, atau dengan menggerakkan masing-masing lensa okuler agar sejajar dengan mata Anda.

Jenis teropong yang paling umum digunakan adalah teropong porro prisma, yang menggunakan bagian mata positif, atau okuler, untuk melihat gambar. Sistem ini membalikkan bayangan, dan sistem cermin atau prisma harus digunakan agar bayangan tampak tegak. Sistem prisma porro memungkinkan perbesaran dan kualitas gambar yang lebih besar, karenanya popularitasnya.