Terapi vitamin D menggambarkan penggunaan sinar sinar ultraviolet B (UVB) untuk menghasilkan vitamin D dalam tubuh untuk membantu mengobati gejala dan penyakit tertentu. Juga dikenal sebagai terapi cahaya, fototerapi dan terapi UVB, terapi vitamin D efektif mengobati penyakit kulit seperti psoriasis dan eksim. Ada juga hubungan antara vitamin D dan depresi, dan terapi vitamin D telah membantu penderita gangguan afektif musiman (SAD), suatu bentuk depresi tertentu.
Selama bertahun-tahun, terapi sinar UVB telah digunakan untuk mengobati gejala psoriasis dan eksim. Perawatan ini disebut sebagai terapi vitamin D karena paparan sinar UVB, baik dari matahari atau unit listrik, menyebabkan tubuh memproduksi vitamin D. Peningkatan vitamin D menyebabkan pengurangan gejala dari waktu ke waktu.
Hasil terapi cahaya vitamin D pada pasien yang menderita psoriasis dan eksim meliputi pembersihan kulit, penurunan kebutuhan akan pengobatan dan pencegahan infeksi kulit. Ketika digunakan untuk mengobati SAD, efek terapi vitamin D termasuk perbaikan suasana hati, nafsu makan dan tidur. Itu juga dapat menghasilkan peningkatan energi.
Perawatan untuk meningkatkan produksi vitamin D berlangsung selama beberapa minggu dan dapat mencakup dua hingga empat sesi per minggu. Terapi untuk kelainan kulit dilakukan selama penyakit kambuh ketika kulit menjadi merah, bersisik dan meradang dengan “plak”. Gejala SAD biasanya muncul selama musim dingin, jadi perawatan vitamin D untuk SAD bekerja paling baik selama bulan-bulan ketika paparan sinar matahari paling terbatas.
Sesi terapi vitamin D biasanya dilakukan di kantor dokter menggunakan unit lampu yang dirancang untuk menghasilkan sinar yang meningkatkan produksi vitamin D. Bola lampu di unit lampu ini mengeluarkan sinar UVB, yang mengarah pada pembentukan vitamin D. Unit terapi cahaya tersedia untuk perawatan di rumah tetapi masih digunakan di bawah bimbingan seorang spesialis.
Selama sesi terapi vitamin D, pasien terpapar sinar UVB untuk jangka waktu tertentu. Tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya, paparan dapat berlangsung dari lima menit hingga 20 menit. Paparan berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar atau kering, itulah sebabnya terapi vitamin D memerlukan bimbingan profesional.
Efek samping dari terapi vitamin D dapat mencakup kulit kering, bersisik dan gatal, yang biasanya hilang dalam satu atau dua minggu pertama pengobatan. Selain itu, sebagian besar ahli kulit percaya bahwa paparan sinar UV meningkatkan risiko kanker kulit. Terapi cahaya menggunakan sinar UVB, yang tidak menembus kulit secara mendalam dan tidak terlalu merusak dibandingkan sinar UVA. Dermatologis juga menyarankan bahwa terapi cahaya jangka panjang dapat menyebabkan penuaan kulit dini.