Apa Itu Terapi Vaksin?

Terapi vaksin adalah metode pengobatan berbagai penyakit dan penyakit dengan menyuntikkan larutan ke dalam tubuh yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan membasmi tumor, bakteri, dan virus. Beberapa terapi vaksin dapat mencakup vaksin untuk penyakit Alzheimer, hepatitis B, terapi antibiotik untuk memerangi infeksi bakteri, dan vaksin untuk melawan kanker serviks dan hati. Terapi vaksin untuk kanker biasanya memiliki dua kategori utama; vaksin pencegahan dan vaksin pengobatan. Vaksin pencegahan berusaha untuk mencegah terjadinya kanker sejak awal, dan vaksin pengobatan berusaha untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencoba dan membasmi kanker yang ada. Metode di balik prosedur ini adalah melatih sistem kekebalan dengan menyuntikkan zat yang agak mirip dengan organisme penyakit, dan kemudian melatih sistem kekebalan untuk mengenali organisme dan membasminya.

Ada sejumlah penyakit menular yang mungkin bermanfaat bagi terapi vaksin. Beberapa penyakit menular ini dapat mencakup malaria, tetanus, meningitis dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Meskipun terapi vaksin seringkali efektif, ada beberapa kasus di mana terapi tersebut tidak sepenuhnya melindungi pasien dari penyakit tertentu. Ini bisa jadi karena sistem kekebalan itu sendiri tidak bereaksi dengan cara yang diinginkan atau fakta bahwa ia terlalu terganggu oleh penyakit untuk melawannya. Orang-orang tertentu tidak menanggapi terapi vaksin dan tidak dapat mengembangkan antibodi.

Kemanjuran terapi vaksin jelas, dengan penurunan besar pada penyakit menular dan kematian; namun ada juga yang menentang. Bahkan dalam bidang medis, ada yang mempertanyakan keampuhan vaksin tertentu dan ada pula sejumlah kelompok yang menentangnya dengan alasan agama. Ada beberapa partai politik yang menentang vaksinasi wajib karena mereka merasa program ini melanggar kebebasan pribadi. Ada sejumlah masalah ekonomi yang menciptakan dilema bagi pengembangan terapi vaksin.

Perusahaan yang mengembangkan dan menguji vaksin untuk penyakit cenderung tidak memproduksi terapi ketika tidak ada keuntungan finansial yang besar. Banyak penyakit dunia cenderung ditemukan di negara-negara miskin, dan karena itu umumnya tidak dilayani sebaik negara-negara kaya. Ketika ini terjadi, seringkali pemerintah dan organisasi lain turun tangan dan membantu mendanai penelitian dan pengembangan vaksin. Ada banyak studi terapi vaksin yang sedang berlangsung dan ini termasuk pengujian vaksin untuk tumor otak, kanker paru-paru, melanoma, kanker prostat dan Limfoma Hodgkin.