Apa itu Terapi Penangkapan Boron Neutron?

Terapi penangkapan neutron boron adalah teknik pengobatan kanker baru yang diharapkan para peneliti akan menjadi alternatif yang dapat diandalkan untuk operasi, kemoterapi, dan radiasi. Prosedur ini melibatkan penyuntikan tumor kanker dengan konsentrasi tinggi isotop boron, kemudian menundukkan tumor ke seberkas neutron intensitas rendah. Ketika neutron menembus atom boron, terjadi reaksi yang memancarkan ion litium dan partikel alfa berenergi tinggi. Reaksi menghancurkan sel-sel kanker di dekatnya sambil membiarkan jaringan sehat tidak terluka. Terapi penangkapan neutron boron masih dalam tahap percobaan, tetapi bisa menjadi pengobatan andalan dalam beberapa tahun atau dekade.

Isotop boron dengan sepuluh neutron ideal untuk terapi kanker karena bersifat non-radioaktif dan cenderung mencari dan mengikat sel kanker. Selama terapi penangkapan neutron boron, larutan boron terkonsentrasi diberikan melalui pembuluh darah di lengan atau leher. Atom perjalanan dalam aliran darah ke lokasi tumor dan menempel pada sel-sel abnormal. Spesialis dapat memastikan bahwa boron diisolasi pada tumor dan tidak tersebar luas di jaringan sehat dengan pemeriksaan sinar-x fluoresen.

Setelah boron berada di tempatnya, berkas pemancar neutron besar diarahkan ke tumor. Sinar memancarkan neutron pada tingkat yang terkendali dan memperlambatnya secara signifikan sebelum mencapai pasien. Ketika isotop boron mengambil neutron, ia memasuki keadaan tereksitasi yang tidak stabil. Partikel alfa dengan cepat dipancarkan saat atom boron meluruh menjadi litium. Partikel alfa bermuatan tinggi dan ion litium menyebar dalam jarak yang sangat pendek, kira-kira selebar sel kanker tunggal.

Energi partikel yang tinggi menyebabkan sel-sel lokal dilenyapkan. Kerusakan sel terbatas pada tumor karena partikel tidak menyebar cukup jauh untuk mencapai jaringan di sekitarnya. Dalam uji klinis dengan hewan dan sukarelawan manusia, terapi penangkapan neutron boron tampaknya setidaknya sama efektifnya dengan radiasi konvensional dan kemoterapi dalam mengobati tumor otak yang terisolasi. Studi yang sedang berlangsung berharap untuk menentukan apakah prosedur ini dapat berguna pada tumor di bagian lain dari tubuh juga.

Banyak peneliti percaya bahwa terapi penangkapan neutron boron akan segera menjadi pilihan pengobatan pilihan pertama untuk pasien dengan tumor yang tidak dapat dioperasi. Walaupun kemoterapi dan radiasi seringkali berhasil, mereka dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Radiasi dapat mempengaruhi jaringan sehat selain tumor kanker, dan kemoterapi mendatangkan malapetaka pada pertahanan sistem kekebalan pasien. Terapi penangkapan neutron boron berpotensi menghilangkan kedua efek samping tersebut. Penelitian dan uji klinis yang sedang berlangsung kemungkinan akan berlanjut selama beberapa tahun untuk menyempurnakan teknik ini sebelum diperkenalkan di rumah sakit.