Apa itu Terapi Multimodal?

Terapi multimodal adalah jenis psikoterapi yang menganjurkan kebutuhan untuk menyesuaikan perawatan untuk setiap individu. Inti dari jenis terapi ini adalah keyakinan bahwa manusia, sebagai makhluk biologis, memiliki cara berpikir, penginderaan, dan perasaan yang berbeda, yang semuanya harus dipertimbangkan saat menangani gangguan psikologis atau perilaku. Terapi multimodal juga dapat diterapkan pada kondisi fisiologis dengan menggabungkan pendekatan dan metode yang berbeda dalam menghasilkan perawatan yang tepat untuk pasien.

Perkembangan terapi ini dikreditkan ke Dr. Arnold Allan Lazarus, seorang psikolog Afrika Selatan yang berkontribusi pada kemajuan psikologi, khususnya dalam terapi perilaku. Selama puncak karirnya, Dr. Lazarus menyadari bahwa mengintegrasikan fitur yang berbeda dari ideologi psikoterapi yang berbeda dapat membantu mendapatkan perawatan yang lebih efektif untuk pasien. Konsep integrasi ini awalnya disebut sebagai “terapi perilaku spektrum luas,” kemudian menjadi “terapi multimodal.”

Untuk membuat perawatan yang disesuaikan, terapi multimodal biasanya melihat ke dalam tujuh aspek atau “modalitas” yang berbeda dari seseorang, yang diwakili dalam akronim “BASIC ID.” BASIC singkatan dari: Perilaku, Afektif — atau emosional — tanggapan, Sensasi, Pencitraan, dan Kognisi; ID, di sisi lain, adalah singkatan dari Interpersonal dan Narkoba/biologi. Dengan cara ini, terapi mengakui bahwa kondisi psikologis tertentu tidak hanya memengaruhi perilaku dan emosi seseorang, tetapi juga proses fisiologis dan mentalnya. Misalnya, orang yang depresi kemungkinan besar akan menghindari orang dan menjadi sedih, tetapi ia juga dapat mengalami kelelahan kronis atau insomnia dan menyimpan pikiran negatif dan kritis tentang dirinya sendiri.

Untuk mengetahui kondisi psikologis pasien, terapi multimodal biasanya mengharuskan pasien untuk menjawab dengan jujur ​​kuesioner yang mencakup faktor BASIC ID. Kuesioner biasanya akan datang dalam bentuk skala Likert, di mana pasien dapat memilih dari angka, biasanya mulai dari satu hingga lima, untuk setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan. Kuesioner juga akan mengungkapkan jika ada dominasi modalitas atas yang lain. Misalnya, jika jawaban dalam kuesioner mengungkapkan bahwa pasien dapat merespons dengan baik dengan interaksi, psikolog dapat merekomendasikan pasien untuk memiliki lebih banyak aktivitas interpersonal dan sosial untuk mengobati depresi.

Terapi multimodal juga mempertimbangkan kepribadian atau temperamen pasien sebagai faktor penting dalam membentuk pengobatan yang paling terbuka bagi pasien. Pasien mungkin memiliki profil struktural yang sama dari pertanyaan mereka, tetapi kepribadian mereka akan berbeda, dan begitu juga penerimaan mereka terhadap pengobatan. Salah satu kelebihan terapi multimodal adalah psikolog dan terapis tidak harus tunduk pada satu ideologi psikologis saja, tetapi lebih terbuka untuk menggunakan strategi yang berbeda dari ideologi yang berbeda. Bentuk fleksibilitas ini disebut “eklektisisme teknis.”