Terapi menggambar adalah bentuk terapi ekspresif yang digunakan dalam konseling kesehatan mental, dan melibatkan ekspresi melalui seni. Tindakan menggambar berfungsi sebagai alat komunikasi mediasi antara konselor dan individu, memungkinkan terapis untuk mengakses berbagai mode ekspresi diri. Dengan demikian, terapi menggambar biasanya melayani salah satu dari tiga tujuan utama: peningkatan diri, ekspresi peristiwa stres, atau alat diagnostik.
Sementara banyak terapi berurusan dengan berbicara dan berpikir dan dimaksudkan untuk mengatasi masalah dengan cara yang terorganisir dan logis, terapi menggambar memungkinkan jalan keluar untuk aktivitas individu yang lebih berotak kanan: kreativitas dan respons emosional. Memanfaatkan impuls kreatif dapat meningkatkan ekspresi diri individu dan juga meningkatkan harga diri. Individu di lingkungan mulai dari klub seni dan kerajinan hingga penjara telah menemukan manfaat menggambar mural, tato, atau gambar pensil dan kertas sederhana.
Melalui terapi ini, individu dapat memberikan bentuk yang individual dan konkrit pada emosinya. Ekspresi tersebut dapat terjadi dengan menggambar peristiwa dan gambar yang sebenarnya atau dengan menggambar bentuk abstrak, garis, atau objek yang berfungsi sebagai simbol pikiran dan pengalaman individu. Individu kemudian dapat memeriksa dunia batin mereka dan mengubah praduga tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Dengan cara ini, terapi menggambar juga berfungsi sebagai aspek efektif dari terapi kognitif berbasis otak kiri.
Aspek lain yang bermanfaat dari terapi menggambar adalah katarsis, atau pelepasan emosi. Dalam banyak kasus – terutama setelah peristiwa traumatis – seseorang mungkin tidak mau atau tidak dapat berbicara tentang detail dan ingatan. Intervensi menggambar memberikan jalan keluar bagi individu untuk mengatasi perasaan terkait peristiwanya. Misalnya, seorang anak yang telah mengalami beberapa bentuk pelecehan mungkin tetap diam karena takut atau malu. Menggambar, bagaimanapun, adalah kegiatan yang kebanyakan anak anggap aman dan membebaskan, dan dengan demikian anak yang trauma mungkin lebih bersedia untuk menyampaikan emosi dan ingatan yang kompleks melalui cara ini.
Beberapa profesional kesehatan mental mengambil pendekatan yang lebih ilmiah untuk terapi seni dengan menilai individu pada berbagai macam sifat. Banyak pendukung telah lama percaya bahwa menggambar konten dapat mengungkapkan aspek kepribadian seseorang. Tingkat detail yang diberikan dalam gambar juga dapat memberikan wawasan tentang kecerdasan, seperti yang dipromosikan oleh administrator tes Draw-a-Person. Beberapa psikiater bahkan memeriksa aspek gambar, seperti penggunaan warna dan penyajian gambar, sebagai salah satu metode untuk mengungkap potensi penyakit mental.
Terapi menggambar telah menerima ulasan positif dari pasien dan terapis. Pelatihan dan akreditasi yang dibutuhkan para praktisi menambah validitas lebih lanjut pada metode terapeutik. Teknik terapi juga telah bercabang dari pengaturan klinis, karena terapi menggambar di sekolah umum telah menjadi lebih umum. Individu juga mendapat manfaat dari terapi menggambar dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan coretan sederhana untuk menghilangkan stres atau bahkan untuk melacak mimpi.