Apa itu Terapi Kognitif untuk Depresi?

Terapi kognitif untuk depresi adalah jenis psikoterapi yang umumnya meminta pasien untuk mempertimbangkan bagaimana pola pikir mereka dapat mempengaruhi suasana hati mereka. Terapi kognitif untuk gangguan mental seperti depresi berasal dari teori kognitif depresi, yaitu bahwa banyak orang menjadi depresi karena sering berpikir negatif. Terapi kognitif untuk depresi umumnya meminta pasien untuk menganalisis pikiran mereka, dan reaksi emosional mereka terhadap pikiran tersebut, dengan bantuan dan bimbingan seorang terapis. Terapi dapat membantu pasien mengganti pikiran negatif dengan yang lebih positif, dan juga dapat membantu pasien melakukan perubahan perilaku yang memberikan pengalaman positif dan penguatan positif. Terapi kognitif untuk depresi dinilai cukup efektif untuk mengobati depresi ringan, sedang, dan berat, baik dikombinasikan dengan penggunaan obat antidepresan maupun tidak.

Banyak psikolog kognitif percaya bahwa pola pikir biasanya memprediksi suasana hati. Menurut teori kognitif depresi, orang yang sebagian besar mengalami pikiran positif umumnya akan menikmati perasaan sejahtera dan suasana hati yang lebih baik. Namun, orang yang sebagian besar mengalami pikiran negatif mungkin mulai menderita depresi. Sebagian besar psikolog kognitif percaya bahwa sesekali berpikir negatif adalah hal yang normal. Depresi paling sering terjadi ketika pikiran negatif menjadi kebiasaan bagi pasien, dan terjadi secara otomatis. Seringkali, pasien itu sendiri bahkan tidak menyadari sifat negatif dari banyak pikirannya.

Terapis yang menggunakan terapi kognitif untuk depresi percaya bahwa depresi dapat diobati dengan mengurangi frekuensi negatif, dan sering keliru, pikiran untuk pasien depresi. Terapis biasanya meminta pasien depresi untuk memeriksa proses berpikirnya selama periode suasana hati yang tertekan. Terapis umumnya akan meminta pasien untuk memberikan bukti bahwa pikiran negatif mungkin tidak sepenuhnya benar. Setelah pasien menemukan bukti yang bertentangan dengan pemikiran negatif tertentu, terapis dapat membantu pasien mengembangkan pemikiran yang lebih positif yang dapat digunakan untuk menggantikan yang negatif. Terapi kognitif untuk depresi biasanya meminta pasien untuk memantau pikiran mereka dan mengganti pikiran negatif dengan yang positif bila memungkinkan.

Kebanyakan psikolog kognitif juga meminta pasien untuk mengubah perilaku dan reaksi mereka terhadap situasi yang dapat memicu depresi. Kebanyakan orang yang menderita depresi mengalami perasaan depresi yang paling kuat selama keadaan tertentu, atau pada waktu-waktu tertentu dalam sehari. Terapis sering bekerja dengan pasien mereka untuk mengembangkan reaksi positif dan menguntungkan terhadap situasi ini. Dengan cara ini, pasien dapat memperbaiki keadaan mereka sendiri dan menikmati pengalaman yang lebih positif, bahkan dalam situasi dan keadaan yang biasanya memperburuk suasana hati.

Sementara proses terapi kognitif untuk depresi bisa lambat, itu diyakini sangat efektif. Pasien yang mengalami depresi ringan hingga sedang sering mengalami remisi gejala dengan terapi kognitif saja. Pasien dengan depresi yang lebih parah juga dapat memperoleh manfaat, meskipun mereka mungkin juga perlu menggunakan obat antidepresan. Psikolog percaya bahwa pasien yang menjalani terapi kognitif untuk depresi, dengan atau tanpa penggunaan obat bersamaan, umumnya memiliki risiko kambuh yang jauh lebih rendah daripada pasien yang memilih untuk mengobati depresi dengan obat saja, atau dengan terapi bicara yang lebih tradisional.