Apa itu Terapi Infus Intravena?

Terapi infus intravena adalah pemberian obat dengan memasukkan jarum suntik langsung ke dalam vena dan membiarkan obat mengalir melaluinya. Obat-obatan biasanya dijalankan menggunakan metode infus (IV) infus untuk memastikan tidak ada udara yang masuk ke aliran darah. Ini membutuhkan obat untuk disimpan dalam tas dan perlahan-lahan dilepaskan ke dalam tabung yang terpasang pada jarum. Terapi IV biasanya jauh lebih cepat dan lebih efisien daripada minum obat secara oral, dan memungkinkan distribusi obat yang lebih menyeluruh ke seluruh tubuh.

Penggunaan terapi infus intravena biasanya dicadangkan untuk kondisi yang memerlukan perawatan segera atau yang harus diberikan dalam jangka waktu tertentu, artinya tidak semua obat dapat diberikan ke tubuh sekaligus. Beberapa obat hanya dapat diberikan melalui infus, seperti banyak obat kanker. Sebagian besar waktu terapi infus IV dilakukan di rumah sakit.

Jarum IV paling sering dimasukkan ke dalam pembuluh darah lengan atau tangan, meskipun kadang-kadang jarum di kaki atau tungkai dapat digunakan. Pada bayi yang sangat kecil, vena yang terletak di kulit kepala adalah pilihan lain. Vena yang terletak di dada atau perut tidak bisa digunakan sama sekali.

Pasien yang menjalani terapi infus intravena umumnya dikurung di tempat tidur selama berjam-jam. Jumlah kurungan yang akan diperlukan ditentukan oleh jenis dan jumlah obat yang akan diterima; terkadang dibutuhkan beberapa hari untuk menyelesaikan satu sesi. Selama waktu ini, penting bagi pasien untuk rileks dan melakukan aktivitas sambil dibatasi dalam gerakan. Ini akan membuat pengalaman tidak terlalu menyakitkan dan waktu akan berjalan lebih cepat.

Efek samping yang paling umum terkait dengan terapi infus intravena adalah rasa sakit dan kemerahan di tempat pemasangan. Pada beberapa pasien, memar juga dapat terjadi. Efek samping tambahan mungkin ada tergantung pada jenis obat yang diberikan, jadi pasien harus mendiskusikannya dengan penyedia layanan kesehatan. Perban atau pembalut mungkin akan ditempatkan di atas tempat pemasangan untuk mencegah pendarahan yang berlebihan, terutama pada mereka yang memiliki kondisi pendarahan atau yang menggunakan pengencer darah.

Beberapa kondisi yang paling sering diobati menggunakan terapi infus intravena termasuk kanker, berbagai jenis radang sendi, penyakit Crohn, kondisi kulit tertentu, dan multiple sclerosis. Dalam beberapa kasus, cairan juga dapat diberikan melalui infus. Kadang-kadang obat mungkin diperlukan baik sebelum dan sesudah terapi infus. Pasien didorong untuk mendiskusikan masalah apapun dengan dokter mereka.