Apa itu Terapi Eksistensial?

Terapi eksistensial adalah strategi yang digunakan oleh beberapa psikolog dan konselor untuk membantu orang mengatasi ketakutan, stres, penyakit mental, atau kecacatan mereka. Prinsip kunci terapi eksistensial adalah gagasan filosofis bahwa individu sepenuhnya bertanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri; pilihan yang mereka buat menentukan apa yang terjadi pada mereka. Terapis eksistensial biasanya memfasilitasi sesi psikoterapi intensif dan teknik modifikasi perilaku untuk membantu orang menjadi lebih jujur ​​dengan diri mereka sendiri dan mencapai realisasi akhir bahwa kehendak bebas mereka sendiri dapat membawa perubahan positif dalam hidup mereka.

Prinsip-prinsip terapi eksistensial diambil dari ajaran para filsuf dan penulis eksistensialis abad ke-19 dan ke-20 yang berpengaruh, termasuk Soren Kierkegaard, Friedrich Nietzsche, dan Gabriel Marcel. Orang-orang ini serta banyak filsuf lainnya merasa bahwa gagasan tentang keberadaan, nasib, dan takdir yang telah ditentukan sebelumnya tidak realistis; sebaliknya, manusia harus menerima bahwa mereka pada dasarnya sendirian dalam perjalanan hidup dan bertanggung jawab penuh atas pikiran, perasaan, perilaku, dan konsekuensi mereka sendiri. Terapis eksistensial membangun ide-ide ini untuk membantu orang memahami bahwa mereka dapat memilih untuk berperilaku dan merasa dengan cara apa pun yang mereka inginkan, kapan saja, terlepas dari apa yang terjadi di dunia di sekitar mereka.

Psikolog dan konselor berlisensi yang mempraktikkan terapi eksistensial sering bertemu dengan klien yang mengalami semua jenis pergumulan pribadi, penyakit mental, dan bahkan penyakit fisik yang berbeda. Psikolog terlatih dapat menerapkan prinsip-prinsip eksistensial untuk mengatasi kecanduan, masalah perkawinan, stres umum, skizofrenia, atau sejumlah keadaan negatif lainnya. Mereka menolak gagasan bahwa genetika atau kondisi lingkungan dapat menghalangi seseorang dari pemulihan. Sebaliknya, setiap tekanan atau penyakit dianggap telah ditimbulkan oleh pasien itu sendiri, dan dia bebas untuk memaksakan kehendaknya sendiri untuk mengatasi masalah dan membuat perbaikan dalam hidupnya.

Terapi eksistensial sangat bergantung pada teknik psikoterapi, di mana psikolog berbicara sangat pribadi dengan kliennya untuk lebih memahami ketakutan, kekhawatiran, masalah, dan pandangannya. Sementara banyak psikoterapis menyelidiki secara mendalam masa lalu pasien, seorang terapis eksistensial cenderung lebih menekankan pada keadaan pasien saat ini dan tujuan masa depannya. Terapis membantu pasien menerima bahwa dia membawa kondisinya saat ini pada dirinya sendiri dan memahami bahwa dia memiliki kebebasan dan kekuatan untuk membuat perubahan yang signifikan. Pada waktunya, pasien belajar untuk bertanggung jawab atas keputusannya dan menemukan kebenarannya sendiri tentang keberadaan.