Apa itu Teori Produktivitas Marjinal?

Teori produktivitas marjinal adalah konsep ekonomi yang mendalilkan perusahaan hanya boleh menambah biaya variabel selama mereka membawa nilai bagi perusahaan. Misalnya, tenaga kerja adalah biaya variabel yang diperlukan untuk memproduksi barang. Mempekerjakan terlalu banyak pekerja ketika bahan atau peralatan untuk memproduksi barang terbatas akan meningkatkan biaya sementara tidak menambah nilai bagi perusahaan. Teori produktivitas marjinal juga merupakan konsep yang mengukur skala ekonomi. Ini menentukan seberapa besar nilai yang akan dihasilkan perusahaan melalui peningkatan output produksi.

Teori ekonomi sangat bergantung pada estimasi atau manfaat marjinal versus biaya marjinal. Dalam istilah ekonomi, perusahaan akan menetapkan harga barang dan jasa di mana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal. Hal ini akan memaksimalkan penjualan kepada konsumen. Untuk mencapai titik maksimalisasi keuntungan ini, perusahaan perlu menghitung biaya variabel yang akan meningkat ketika mereka ingin meningkatkan produksi. Biaya ini termasuk bahan dan tenaga kerja, terutama.

Ketika biaya marjinal meningkat terlalu banyak, teori produktivitas marjinal menyatakan bahwa perusahaan lebih baik tidak memproduksi barang. Teori ini mendasarkan konsepnya pada fakta bahwa perusahaan yang terus memproduksi barang dengan biaya lebih tinggi daripada pendapatan tidak akan mampu mencapai skala ekonomi. Biaya akan terus menggerogoti keuntungan perusahaan dan pada akhirnya akan mengurangi saldo modal perusahaan, yang berpotensi menyebabkan perusahaan bangkrut. Ini juga dikenal sebagai hukum hasil yang semakin berkurang dalam teori produktivitas marjinal. Pada titik tertentu, sebuah perusahaan tidak dapat memproduksi lebih banyak barang untuk meningkatkan nilai ekonominya.

Skala ekonomi terjadi ketika perusahaan dapat meningkatkan output produksinya ke titik di mana ia menurunkan biaya tetap yang dialokasikan untuk barang. Baik biaya tetap maupun kenaikan biaya marjinal diimbangi melalui peningkatan produksi dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi pasar dengan lebih banyak produk. Namun, pengembalian dari skala ekonomi dapat dikurangi, jika pesaing juga berupaya meningkatkan output.

Teori produktivitas marjinal juga dapat menghadapi faktor-faktor lain yang akan mengurangi dampaknya terhadap perusahaan. Misalnya, pendapatan konsumen, ancaman barang substitusi, dan pembatasan hambatan masuk dapat mengurangi kekuatan pasar dan memaksimalkan keuntungan perusahaan. Jika pendapatan konsumen menurun, mereka tidak dapat membeli barang atau jasa. Barang substitusi adalah produk yang akan dilihat konsumen sebagai produk yang lebih murah yang akan menawarkan nilai yang sama dengan barang aslinya. Terbatas atau tidak ada hambatan masuk berarti permintaan konsumen dapat mengakibatkan perusahaan lain dengan mudah memasuki pasar dan memproduksi barang sejenis yang akan memperoleh keuntungan.