Apa itu Teori Optimalitas?

Optimality Theory (OT) adalah teori batasan dan peringkat batasan yang digunakan dalam bidang linguistik dan, lebih khusus lagi, dalam fonologi. Teori ini dikembangkan pada awal 90-an oleh Alan Prince dan Paul Smolensky. Sejak diperkenalkan, Teori Optimalitas telah menjadi topik yang menarik dan terus dikembangkan lebih lanjut. PL sekarang dianggap sebagai pendekatan yang menonjol dalam teori fonologis, khususnya mengenai transformasi dan penjelasan proses fonologis. Teknik Teori Optimalitas baru-baru ini digunakan dalam bidang linguistik untuk menjelaskan transformasi dan proses sintaksis dan semantik.

Naskah pengantar Prince dan Smolenksy, berjudul, “Teori Optimalitas: Interaksi Kendala dalam Tata Bahasa Generatif,” menguraikan sistem kendala interaktif. Sistem batasan membantu menjelaskan bagaimana proses fonologi pembicara menghasilkan atau mengatur keluaran. Teori optimalitas didasarkan pada gagasan bahwa ada seperangkat kendala yang universal untuk semua bahasa, dan kendala ini diberi peringkat dan dapat dilanggar. Interaksi kendala-kendala inilah yang mengatur output.

Dua jenis kendala adalah kesetiaan dan ketertandaan. Kendala kesetiaan mengatur variasi antara input dan output, dan bekerja untuk menjaga transformasi seminimal mungkin. Dengan kata lain, keluaran fonologis harus sesetia mungkin dengan masukan ke dalam sistem fonologis. Aspek penting lain dari Teori Optimalitas adalah bahwa semua kendala dapat dilanggar, yang penting dan jelas karena adanya kendala kesetiaan.

Kendala kebermaknaan adalah kendala pada keluaran fonologis dan dapat mempengaruhi panjang vokal atau suku kata apa saja, penyisipan vokal, dan reduplikasi. Perlu dicatat bahwa batasan kebermaknaan dan peringkatnya dapat bervariasi antara dialek atau bahkan penutur individu. Interaksi di antara kendala-kendala dari dua kategori inilah yang menciptakan garis besar ideal untuk fonologi pemandu kontinum.

Ada dua prinsip utama dalam Teori Optimalitas. Pedoman pertama adalah bahwa kendala bersifat universal. Selain itu, semua kendala hadir dalam tata bahasa setiap bahasa. Dengan menggunakan dua aturan ini, dapat dijelaskan bahwa satu-satunya perbedaan di antara bahasa-bahasa di dunia adalah peringkat batasan. Sejak diperkenalkan, ada banyak perdebatan mengenai apakah universalitas kendala yang seharusnya layak.

Saat mengevaluasi suatu transformasi atau proses fonologis menggunakan teori optimalitas, bagan unik digunakan untuk mengidentifikasi opsi yang optimal atau paling harmonis. Batasan diberi peringkat dalam hierarki khusus untuk bahasa, dialek, atau pembicara. Output kemudian dievaluasi menggunakan ukuran sederhana atau properti yang dikenal sebagai pelanggaran minimal. Output yang melanggar batasan paling sedikit adalah pemenang atau output optimal.