Teori kognitif sosial berpendapat bahwa orang memperoleh dan mempertahankan pola perilaku menurut determinisme timbal balik triadik menggabungkan perilaku, faktor pribadi dan lingkungan. Tokoh kunci dalam teori tersebut adalah Albert Bandura, seorang psikolog Kanada, yang mengembangkan teori tersebut berdasarkan teori pembelajaran sosial yang dikemukakan oleh Miller dan Dollard pada tahun 1941. Ketiga faktor tersebut — perilaku, faktor pribadi, dan lingkungan — saling mempengaruhi dalam cara timbal balik dan pentingnya masing-masing bervariasi sesuai dengan reaksi individu dan perubahan perilaku.
Perilaku mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan, yang pada gilirannya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh faktor pribadi seperti peristiwa kognitif, afektif dan biologis. Faktor pribadi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku sehingga model interaktif teori kognitif sosial terbentuk. Ahli teori kognitif sosial menolak model perilaku tradisional yang dijelaskan oleh sebab-akibat searah di mana perilaku dibentuk dan dikendalikan oleh pengaruh lingkungan atau faktor pribadi. Mereka mempertahankan bahwa perilaku, kognisi dan disposisi internal lainnya dan lingkungan beroperasi sebagai penentu yang berinteraksi di mana satu sumber pengaruh mungkin lebih kuat daripada yang lain atau yang berbeda beroperasi pada waktu yang berbeda.
Interaksi antara faktor pribadi dan perilaku melibatkan interaksi antara pikiran, pengaruh dan tindakan. Perilaku dipengaruhi oleh cara individu berpikir, percaya dan merasa; dan cara dia berpikir, percaya dan merasa dipengaruhi oleh efek dari perilakunya. Aspek model teori kognitif sosial ini juga mencakup sifat biologis seperti struktur fisik dan sistem sensorik dan saraf yang mempengaruhi perilaku. Perilaku, pada gilirannya, mempengaruhi sistem sensorik dan struktur otak.
Faktor pribadi juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Apa yang orang harapkan, percaya, rasakan dan pikirkan diubah oleh pengaruh sosial seperti modeling, instruksi dan persuasi sosial. Reaksi sosial dipengaruhi oleh cara orang berperilaku. Misalnya, seseorang yang memiliki sikap agresif atau bermusuhan akan menimbulkan reaksi yang berbeda terhadap seseorang yang memiliki watak yang lebih lembut. Hal ini kemudian dapat memperkuat perilaku, dimana perilaku mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan.
Menurut teori kognitif sosial, manusia adalah produk sekaligus produsen dari lingkungannya. Pengalaman hidup mencerminkan dan direfleksikan oleh jalan yang diambil orang dalam menjalani kehidupan, dengan berbagai faktor yang mempengaruhi setiap individu. Bagi sebagian orang, faktor biologis mungkin memainkan peran besar dalam cara hidup mereka berliku-liku sementara bagi yang lain, perubahan sosial budaya atau faktor lingkungan sebagian besar berperan dalam jalan hidup mereka. Faktor-faktor tersebut, bagaimanapun, tidak statis tetapi dinamis dan perubahan pada satu faktor akan menghasilkan perubahan pada faktor lainnya.