Teologi liturgi adalah studi tentang doktrin-doktrin Kristen yang terkait dengan praktik ibadah historis dan masa kini. Ini merujuk pada studi tentang liturgi standar yang ditemukan dalam tradisi Katolik, Ortodoks, dan Anglikan, serta ibadah yang kurang formal dari sebagian besar kelompok Protestan lainnya. Cara orang berinteraksi dengan peribadatan dan cara penyembahan dan teologi mempengaruhi satu sama lain adalah subjek utama diskusi dalam teologi liturgi.
Studi tentang liturgi formal adalah bagian dari teologi liturgi. Kajian ini mencakup, antara lain, menelusuri perkembangan praktik liturgi sepanjang sejarah dan hubungannya dengan teologi sejarah. Liturgi gereja Anglikan, misalnya, cenderung memiliki ajaran doktrinal yang kurang terbuka dibandingkan dengan liturgi gereja lain. Beberapa teolog berpendapat bahwa ini karena peran historisnya sebagai jalan tengah antara Protestan dan Katolik di Inggris. Dengan menghindari pengajaran eksplisit tentang isu-isu seperti transubstansiasi, gereja Anglikan dapat mengakomodasi mereka yang bersimpati Katolik atau Protestan.
Teologi liturgi juga melibatkan hubungan antara teologi dan sakramen atau tata cara yang dilakukan dalam kebaktian. Teologi beberapa tradisi, khususnya tradisi Katolik, memandang ritual-ritual peribadatan, seperti baptisan dan sakramen Ekaristi, sebagai sarana yang melaluinya Allah memberikan rahmat kepada orang-orang percaya. Namun, di banyak gereja Protestan, ritual yang sama ini mungkin ada, tetapi disebut sebagai “tata cara” dan dilihat sebagai simbol atau pengingat anugerah, tetapi bukan sarana untuk menerima anugerah.
Perhatian lain dari teologi liturgi adalah hubungan yang saling mempengaruhi antara kebaktian dan pandangan tentang Tuhan yang disebarluaskan oleh berbagai jenis ibadah. Banyak gereja menawarkan layanan “kontemporer” yang mungkin menampilkan pengajaran informal dan musik rock. Layanan lain mungkin memiliki ibadah yang lebih ritual dengan instrumen gereja tradisional, seperti piano atau organ. Perbedaan permukaan dalam ibadah ini mungkin juga mencerminkan perbedaan pandangan yang lebih dalam tentang Tuhan. Pendukung ibadah tradisional mungkin berpendapat bahwa mereka mempromosikan sikap yang lebih hormat terhadap Tuhan, sementara pendukung ibadah kontemporer mungkin mengatakan bahwa gaya mereka yang lebih informal membuat Tuhan tampak lebih mudah didekati dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Teologi liturgi juga dapat memeriksa hubungan antara teologi populer dan ilmiah. Teologi yang diajarkan di seminari mempengaruhi apa yang diajarkan dan dipercayai oleh anggota gereja. Seorang seminaris mungkin memiliki pandangan yang lebih kompleks tentang Trinitas daripada orang awam, tetapi teologi ilmiah sampai batas tertentu diberikan kepada orang awam melalui penyembahan. Pengajaran teologis dapat terjadi secara langsung melalui khotbah atau studi Alkitab, atau secara tidak langsung melalui nyanyian atau doa.