Apa Itu Teologi Injili?

Teologi Injili adalah sistem kepercayaan Kekristenan evangelis. Segmen iman Kristen ini percaya pada kepatuhan yang ketat terhadap prinsip-prinsip yang berasal dari Alkitab, khususnya Perjanjian Baru dan kehidupan Kristus. Sejak asal-usulnya pada abad ke-18, evangelikalisme telah menjadi perlengkapan utama Kekristenan global dan Amerika. Kaum evangelis di zaman modern sering dikaitkan dengan gerakan sosial dan politik konservatif, meskipun tidak selalu demikian. Sementara metode ekspresi bervariasi, semua evangelis menempatkan kepentingan utama pada kepercayaan mereka pada teologi evangelis.

Kata “injili” berakar pada frasa Yunani yang sama yang memberikan istilah Kristen “injil” dan “kabar baik;” banyak doktrin Kristen awal ditulis dalam bahasa Yunani. Teologi Injili menyatakan bahwa tanggung jawab utama orang Kristen adalah menyampaikan ajaran Kristus dan mengubah orang lain menjadi Kristen. Ini sering dikaitkan dengan bagian dari Injil Matius di mana Kristus memberi tahu para Rasul untuk “pergi dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku.” Pekerjaan misionaris internasional selama berabad-abad telah diilhami oleh pesan ini dan pesan serupa dari para pemimpin Kristen.

Secara historis, hanya ada sedikit konsensus di antara orang Kristen tentang cara terbaik untuk mencapai mandat teologi evangelis. Pada abad ke-16, Martin Luther menggunakan kata Jerman evangelische untuk membedakan Protestantisme dari Gereja Katolik Roma yang mapan. Beberapa peristiwa sejarah yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan injili, seperti Perang Salib dan kolonialisme, bertentangan dengan ajaran pasifis Kristus. Pada abad ke-18, gerakan evangelis di Eropa dan Amerika menekankan kebangkitan spiritual dan pekerjaan sosial, mencapai keberhasilan yang luas di komunitas pedesaan.

Di zaman modern, teologi evangelis biasanya dipandang memberikan penekanan kuat pada Alkitab sebagai alat utama bimbingan rohani. Ini kadang-kadang mencakup interpretasi literal dari peristiwa-peristiwa dalam Alkitab, sebuah keyakinan yang kontroversial di antara faksi-faksi Kristen lainnya. Penekanan pada penyebaran agama Kristen telah menyebabkan kehadiran Kristen yang kuat dalam budaya populer, termasuk program radio, televisi, dan sastra yang berfokus pada Kekristenan dan evangelikalisme. Di banyak wilayah di dunia, khususnya Asia, Afrika, dan Amerika, Kekristenan evangelis populer dan tersebar luas.

Meskipun orang Kristen evangelis memiliki berbagai keyakinan politik, gerakan ini paling sering dikaitkan dengan konservatisme politik. “Hak beragama” telah menjadi faktor penting dalam politik Amerika sejak tahun 1970-an. Gerakan ini, berdasarkan prinsip evangelikalisme, telah berhasil menyatukan dirinya dengan blok konservatif dalam politik Amerika. Akibat pengaruh ini, pengikut teologi evangelis menjadi fokus liputan dan analisis di media arus utama, seperti buku dan program berita. Liputan ini mengontraskan pesan Kekristenan evangelis dengan metode dan dampak sosialnya.