Tendonosis adalah penyebab umum nyeri tekan, nyeri kronis, dan kelemahan pada tendon tubuh. Kondisi ini ditandai dengan kerusakan pada lapisan dalam tendon pada tingkat sel. Tidak seperti tendinitis, yang mempengaruhi sebagian besar jaringan dan menyebabkan peradangan, tendonosis bukanlah gangguan peradangan yang sebenarnya. Gejala hasil dari ketidakmampuan tubuh untuk menyembuhkan kerusakan mikroskopis dan mengganti sel-sel mati. Tidak ada perawatan medis yang terbukti untuk tendonosis, dan kebanyakan orang memerlukan kombinasi terapi fisik dan pembedahan untuk sepenuhnya mengatasi masalah tersebut.
Tidak selalu jelas apa yang memicu tendonosis, tetapi dokter percaya bahwa degradasi sel biasanya dihasilkan dari suplai darah dan nutrisi yang tidak memadai ke sel. Atlet dan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas fisik yang intens berisiko memberikan terlalu banyak ketegangan pada otot dan tendon mereka, yang dapat membuat mereka kencang dan kurang mampu menyerap darah. Penuaan adalah faktor risiko lain yang menonjol, karena tulang, tendon, dan otot cenderung melemah seiring waktu. Selain itu, cedera akut atau kronis dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut yang mencegah tendon menerima cukup darah.
Situs yang paling umum untuk kondisi ini adalah manset rotator di bahu dan tendon Achilles di pergelangan kaki. Pitcher bisbol, quarterback, dan atlet lain yang menggunakan lengan mereka secara berulang berada pada risiko tertinggi tendonosis rotator cuff. Cedera tendon Achilles sering terjadi pada pelari dan atlet yang harus sering melompat, berhenti, dan berputar. Gangguan ini juga dapat timbul pada tendon jari dan pergelangan tangan pada orang yang mengetik, menulis, atau menggambar selama beberapa jam sehari. Situs lain yang mungkin termasuk lutut, siku, kaki, atau punggung bawah.
Gejala mungkin tidak terlihat sampai kerusakan parah terjadi. Gejala yang paling umum adalah nyeri tekan, nyeri, dan sesak di bagian tubuh yang terkena. Cedera juga dapat menyebabkan kelemahan dan sensasi terbakar atau kesemutan sesekali. Jika kondisi ini tidak diobati, jaringan yang rusak dapat tiba-tiba terkoyak dan menyebabkan rasa sakit yang melemahkan.
Seorang dokter dapat memeriksa masalah tendon dengan melakukan evaluasi fisik dan melakukan pemindaian pencitraan diagnostik. Ultrasonografi, sinar-x, dan pemindaian pencitraan resonansi magnetik biasanya dapat mengungkapkan kerusakan tingkat sel pada tendon. Tendonosis yang relatif kecil atau tahap awal terkadang dapat dihilangkan dengan istirahat, es, dan minum obat penghilang rasa sakit selama sekitar dua hingga empat minggu. Jika masalah menjadi serius, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki atau mengganti tendon. Dengan terapi fisik lanjutan dan aktivitas terbatas selama beberapa bulan, cedera umumnya sembuh dengan baik.