Tendon supraspinatus adalah otot yang berjalan secara lateral melintasi bagian atas bahu dan menghubungkan tulang belikat, atau skapula, ke lengan atas, atau humerus. Ini adalah salah satu dari empat otot manset rotator, dan tujuannya adalah untuk mengangkat lengan di bahu. Tiga otot manset rotator lainnya memungkinkan rotasi bahu ke segala arah dan memberikan stabilitas bahu. Tendon supraspinatus rentan terhadap peradangan, robekan dan ketegangan. Paling umum pada atlet yang bermain olahraga yang melibatkan gerakan melempar, seperti tenis dan sepak bola, cedera ini dapat terjadi pada siapa saja dari segala usia.
Semua tendon yang membentuk manset rotator mengelilingi, menutup dan melindungi bahu dari gaya gravitasi dari berat lengan. Tendon supraspinatus khususnya, yang kira-kira selebar ibu jari, membantu menstabilkan kepala humerus terhadap soket skapula dan menciptakan kecocokan bola dan soket yang pas. Tendon ini memungkinkan otot untuk menculik lengan atas, atau memindahkannya ke samping menjauhi tubuh sehingga lengan dapat mengepak seperti burung yang sedang terbang.
Tendon supraspinatus sangat rentan terhadap tendinitis, yang merupakan peradangan pada tendon, serta tendinosus, atau kerusakan tendon. Ketika tendon supraspinatus terlalu banyak bekerja karena aktivitas berat seperti membawa beban berat, nyeri mungkin terasa di bagian tengah belakang bahu. Rasa sakit juga bisa menjalar ke lengan bawah dan disalahartikan sebagai tennis elbow.
Kondisi lain yang umum pada tendon supraspinatus disebut sindrom pelampiasan. Hal ini dapat terjadi jika tulang akromion di sepanjang bagian atas bahu mencubit tendon saat lengan diangkat ke depan atau ke atas. Mencubit berulang kali pada akhirnya dapat melemahkan fungsi tendon dan menyebabkannya rusak. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini memerlukan perawatan bedah.
Tendinitis pada tendon supraspinatus juga dapat terjadi akibat tidur di bahu, menyebabkan terjepitnya rotator cuff. Ini sering dapat menyebabkan rasa sakit ketika meraih sesuatu di atas tingkat bahu. Latihan terapi fisik untuk memperkuat dan mengencangkan otot biasanya dapat mengatasi rasa sakit. Jika rasa sakit berlanjut, suplai darah yang buruk mungkin menjadi penyebab kondisi yang lebih kronis. Dalam kasus yang lebih parah ini, dokter dapat memilih perawatan proloterapi, terapi injeksi yang menghasilkan kolagen baru yang mengencangkan tendon dan membuatnya lebih kuat.