Apa itu Tempe?

Tempe adalah produk makanan fermentasi, paling sering dibuat dengan kedelai, meskipun bahan lain seperti biji-bijian dan kacang-kacangan lainnya kadang-kadang digunakan. Ini berasal dari Indonesia, di mana itu adalah makanan pokok, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya telah mengadopsi tempe juga. Di Barat, semakin banyak juru masak yang bereksperimen dengan produk ini, bersama dengan makanan kedelai lainnya, dan produk ini sudah tersedia di banyak pasar baik dalam bentuk segar maupun beku. Tempe segar juga bisa dibekukan, jika tidak akan digunakan dalam beberapa hari, dan juru masak eksperimental juga bisa membuatnya di rumah.

Saat memilih tempe untuk dimakan, juru masak harus mencari kue padat dengan mekar keputihan. Flek atau urat hitam juga dapat diterima, tetapi warna lain menunjukkan bahwa itu mungkin sudah rusak. Selain itu, tidak baik makan jika berlendir atau berbau amoniak yang kuat. Tempe yang buruk tidak hanya terasa tidak enak; itu juga dapat menyebabkan pengalaman gastrointestinal yang disesalkan. Tempe yang baik memiliki aroma dan rasa yang sedikit pedas, apek.

Saat membuat tempe tradisional, juru masak memulai dengan merebus dan mengupas kedelai. Kedelai yang dimasak sebagian dicampur dengan jamur Rhizopus oligosporus, dan dibiarkan berfermentasi. Hasilnya adalah kue yang padat, tinggi protein dan rendah lemak, dengan mekar putih berjamur. Jika cetakan yang sebenarnya muncul, itu dipotong sebelum dimasak. Tidak seperti produk kedelai lainnya, tempe sangat mudah dicerna, karena fermentasi memecah struktur yang membuat kedelai sulit untuk diproses oleh tubuh. Selain itu, bahan kimia yang menyebabkan perut kembung setelah makan kacang juga dipecah.

Dalam masakan tradisional Indonesia, tempe digunakan dalam berbagai makanan. Vegetarian di seluruh dunia juga menggunakannya sebagai faksimili daging, dan muncul dalam burger vegetarian, tumis kentang goreng, dan makanan sarapan vegetarian. Seperti produk kedelai lainnya, rasanya relatif hambar kecuali jika difermentasi atau dibumbui dengan makanan lain, dan tempe mudah menyerap rasa saat dimasak. Karena alasan ini, tempe dengan daya serap tinggi disukai oleh beberapa juru masak vegetarian untuk tumisan dan hidangan serupa. .

Selain diiris tipis atau dipotong dadu untuk tumisan, tempe juga bisa dibakar, dipanggang, atau dibakar. Kue kenyal yang padat mempertahankan bentuknya dengan sangat baik kecuali jika dipotong atau dihancurkan secara manual, dan dibutuhkan dengan baik untuk bumbu dan saus. Selain disajikan panas, juga bisa digunakan dingin untuk sandwich dan makan siang kotak, asalkan cepat dingin setelah dimasak agar organisme berbahaya tidak tumbuh.