Teleskop inframerah adalah teleskop yang meneliti radiasi inframerah (IR) yang dipancarkan oleh benda-benda astronomi. Radiasi inframerah adalah bagian dari spektrum elektromagnetik antara cahaya tampak dan gelombang mikro. Bagian spektrum ini secara kasar dapat dibagi menjadi IR dekat yang lebih pendek dan panjang gelombang IR jauh yang lebih panjang. Teleskop optik tradisional mampu melakukan pengamatan dalam jarak dekat-IR. Teleskop inframerah yang dirancang khusus biasanya digunakan untuk mengamati pada panjang gelombang IR jauh.
Ada tiga jenis umum teleskop inframerah, dibedakan berdasarkan tempat penggunaannya. Teleskop inframerah berbasis bumi terletak di ketinggian tinggi di iklim kering. Radiasi inframerah kurang energik daripada cahaya tampak, dan terutama dapat diserap oleh uap air di atmosfer. Sedikit radiasi IR-jauh yang berhasil menembus atmosfer. James Clerk Maxwell Telescope (JCMT) adalah teleskop inframerah yang dibangun di Observatorium Mauna Kea di Hawaii pada ketinggian 13,425 kaki (4092m).
Teleskop inframerah yang terbawa udara naik di atas lebih banyak atmosfer bumi. Awalnya, ini dibawa tinggi-tinggi dengan balon. Versi saat ini dilengkapi di dalam badan pesawat jet. Observatorium Stratosfer untuk Astronomi Inframerah (SOFIA) dibangun ke dalam tubuh Boeing 747. Perangkat ini memiliki cermin utama 9 kaki (2.7 m).
Penyebaran teleskop inframerah di ruang angkasa menghilangkan masalah penyerapan atmosfer. Satelit Astronomi Inframerah (IRAS) adalah teleskop ruang angkasa pertama yang mengamati langit pada panjang gelombang inframerah. Teleskop IR berbasis ruang angkasa yang lebih baru adalah Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE). Diluncurkan pada 2009 dan tetap beroperasi hingga 2011. Teleskop inframerah berbasis ruang angkasa biasanya memiliki masa pakai yang pendek karena pendingin yang dibutuhkan cepat habis.
Inti dari masing-masing sistem ini adalah cermin astronomi yang digunakan untuk mengumpulkan radiasi dan memantulkannya ke titik pengamatan. Berbagai instrumen dapat digunakan dalam observasi, yang paling umum adalah kamera inframerah dan detektor inframerah solid-state. Salah satu tantangan terbesar dalam merancang dan mengimplementasikan teleskop inframerah adalah masalah pendinginan. Instrumentasi harus didinginkan dalam beberapa derajat dari nol mutlak. Pada suhu yang lebih hangat, radiasi dari teleskop itu sendiri mengganggu pengamatan.
Tujuan pengamatan IR jauh adalah untuk mengungkapkan apa yang tidak dapat dilihat dalam cahaya tampak. Awan debu dan gas di galaksi kita sendiri dan galaksi tetangga memancarkan radiasi IR jauh. Pembibitan bintang dapat dideteksi oleh panasnya protobintang yang berkontraksi sebelum mulai memancarkan cahaya tampak. Teleskop inframerah memperluas pandangan kita melampaui panjang gelombang yang terlihat, seperti halnya teleskop radio memperluasnya melampaui inframerah.