Telemetri radio menggunakan teknologi radio untuk melakukan pengukuran jarak jauh dalam upaya melaporkan dan menganalisis informasi. Data ditransfer dari titik ke titik melalui teknologi radio untuk membuat sistem telemetri radio, memungkinkan pengguna mengumpulkan informasi dan menggunakannya untuk menentukan suatu subjek. Biasanya, sistem ini memerlukan instruksi eksternal untuk beroperasi. Ini dilakukan melalui proses yang dikenal sebagai kontrol telecommand.
Konsepnya menggunakan teknologi dasar yang sama dengan radio standar yang ditemukan di mobil dan rumah. Pemancar memiliki berbagai ukuran mulai dari perangkat portabel kecil hingga stasiun radio besar, dan semuanya memancarkan gelombang radio. Gelombang ini ditransfer melalui antena ke penerima. Umumnya, sistem tidak menggunakan transfer informasi yang kompleks seperti pengkodean, tetapi hanya sinyal yang ditransmisikan pada frekuensi tertentu. Ini memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi lokasi, arah, dan data lain tentang subjek tertentu.
Seringkali, peralatan telemetri hanya menggunakan serangkaian bunyi bip, masing-masing dengan tujuan yang berbeda. Mereka yang berada di ujung penerima dapat memutar melalui frekuensi yang berbeda, mirip dengan cara orang mendengarkan radio mengubah tombol pada stereo mobil. Namun, frekuensi yang digunakan untuk telemetri radio berada pada skala yang lebih tinggi daripada siaran audio biasa.
Salah satu bentuk teknologi modern yang paling penting adalah sistem telemetri jarak jauh. Transceiver radio yang kuat terhubung ke situs pemantauan jarak jauh melalui teknologi komunikasi nirkabel. Ini dapat berisi fitur koreksi kesalahan built-in, meningkatkan akurasi transfer data dan menyediakan komunikasi tanpa gangguan dengan sedikit atau tanpa gangguan seperti cross-talk. Manfaat dari sistem ini adalah kemampuannya untuk digunakan di seluruh platform. Sistem jarak jauh dapat digunakan secara global dengan teknologi satelit, sementara media tradisional terbatas jangkauannya.
Telemetri radio digunakan di berbagai industri yang berbeda untuk memfasilitasi pelacakan dan kontrol subjek yang lebih efisien. Misalnya, industri satwa liar menggunakan pemancar kecil yang terhubung dengan hewan untuk memungkinkan pelacakan melintasi jarak yang jauh. Para ilmuwan dapat mengidentifikasi rute migrasi dan menemukan hewan untuk intervensi bila diperlukan.
Beberapa bentuk telemetri radio paling canggih digunakan oleh militer untuk mengendalikan pesawat robot seperti drone Predator. Memanfaatkan telemetri jarak jauh, drone dapat dikendalikan dari mana saja di seluruh dunia. Aliran data yang kompleks memungkinkan pilot untuk mengumpulkan dan memproses data secara real-time, memungkinkan kontrol penerbangan.