Di bidang energi terbarukan, teknologi biogas mengacu pada sistem yang dirancang untuk mengubah produk sampah organik menjadi energi yang dapat digunakan. Biogas adalah sejenis gas yang dihasilkan selama proses anaerobik bahan organik seperti pupuk kandang, bahan tanaman, atau bahkan bahan limbah kota. Biogas biasanya terutama terdiri dari metana, dengan proporsi karbon dioksida yang signifikan, dan sejumlah kecil gas lain seperti nitrogen dan hidrogen.
Bahan bakar biogas adalah zat yang mudah terbakar yang membakar dengan cara yang mirip dengan bahan bakar gas cair (LPG), dan dengan demikian, energi biogas dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar fosil. Produksi biogas sering dicapai dengan menggunakan pabrik biogas, yang merupakan sistem yang “mencerna” bahan organik untuk menghasilkan gas. Teknologi biogas sering digunakan di peternakan dengan tujuan utama mengendalikan pencemaran limbah. Peternakan sapi perah, misalnya, mungkin memiliki masalah signifikan dengan kotoran yang mencemari sumber air. Teknologi biogas memungkinkan petani untuk mengatasi masalah ini dengan efek samping yang menguntungkan juga menciptakan sumber listrik baru.
Listrik dan energi biogas untuk pemanas dapat diproduksi secara lokal dengan sistem teknologi biogas di beberapa peternakan. Misalnya, seorang petani dengan 500 ekor sapi dapat memasang sistem yang akan memproses kotoran yang dihasilkan oleh sapi-sapi itu, dan dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk memberi daya pada seluruh sistem susu. Sistem skala yang lebih besar di beberapa negara mengumpulkan kotoran dari beberapa peternakan, dan melakukan proses pencernaan secara terpusat di sebuah pabrik besar.
Teknologi biogas serupa dapat digunakan dalam pengolahan limbah. Air limbah mengandung bahan organik, termasuk padatan organik, dan pencernaan anaerobik dapat digunakan untuk memecah padatan ini. Proses ini, sering disebut pencernaan lumpur, juga dapat mengurangi tingkat bakteri berbahaya di dalam air.
Ada tiga jenis utama digester teknologi biogas: laguna tertutup, campuran lengkap, dan aliran sumbat. Semua jenis ini mencerna kotoran untuk menghasilkan biogas. Mereka berbeda dalam efisiensinya, konsentrasi padatan yang dapat mereka tangani, dan kesesuaiannya dengan iklim dan aplikasi yang berbeda.
Digester laguna tertutup adalah jenis yang paling sederhana, terdiri dari kolam penyimpanan untuk menampung kotoran, dan penutup untuk menjebak gas. Jenis teknologi ini cocok untuk iklim hangat, dan terutama digunakan untuk pupuk cair dengan persentase kecil dari bahan padat. Digester campuran lengkap menampung kotoran dalam tangki berpemanas, dan memiliki perangkat pencampur mekanis untuk mempercepat proses pencernaan. Digester aliran sumbat adalah sistem teknologi biogas yang lebih kompleks yang secara aktif melewatkan kotoran yang sedang diproses melalui sistem, saat dicerna.