Spread TED adalah selisih spread antara pembelian dan penjualan kontrak berjangka Treasury Amerika Serikat dan kontrak berjangka Eurodollar. Spread TED berfokus pada jumlah hasil yang dihasilkan dari kombinasi pembelian dan penjualan dari dua kontrak yang berbeda. Selain sebagai langkah investasi yang berpotensi bijaksana, spread TED juga dapat berfungsi sebagai indikator risiko kredit.
Ketika pertama kali dikembangkan, ide penyebaran TED melibatkan penghitungan perbedaan antara suku bunga yang berlaku untuk kontrak berjangka Eurodollar tiga bulan dan kontrak berjangka tagihan Treasury AS dengan durasi yang sama. LIBOR, atau London Inter Bank Offered Rate, berfungsi sebagai media untuk membuat perbandingan antara tagihan Treasury dan tagihan Eurodollar. Seiring waktu, LIBOR menjadi lebih berperan dalam memahami hasil spread TED, karena fakta bahwa Chicago Mercantile Exchange memilih untuk menghapus T-bill futures dari Bursa.
Memahami imbal hasil yang terjadi saat membeli kontrak berjangka Treasury AS sambil menjual kontrak berjangka Eurodollar (atau sebaliknya) dapat membantu baik bagi investor maupun untuk memahami hubungan saat ini antar bank. Bagi investor, kemampuan untuk menghitung imbal hasil dapat membantu dalam menentukan apakah rangkaian transaksi adalah ide yang baik pada titik waktu tertentu. Dalam hal bank, spread TED dapat menjadi indikator apakah kondisi ekonomi saat ini mempengaruhi keinginan bank untuk saling meminjamkan uang atau tidak.
Penyebaran TED juga dapat membantu dalam menentukan keberadaan dan tingkat risiko kredit yang terlibat. Sementara T-bills umumnya diakui bebas dari risiko, tingkat LIBOR memperhitungkan risiko yang terlibat dalam meminjamkan uang ke bank komersial. Apabila terjadi peningkatan spread TED, hal tersebut dapat mengindikasikan adanya persepsi peningkatan potensi gagal bayar pada pinjaman. Ketika spread tampaknya menurun, ini bisa menjadi indikator bahwa waktu untuk meminjam sangat baik dan pemberi pinjaman dapat mengantisipasi jumlah default yang relatif rendah.