Teater Barok (atau teater) adalah istilah yang menggambarkan periode antara abad ke-17 dan ke-18 di Eropa ketika teater menjadi boros. Bentuk teater ini tidak memiliki elemen dan arah yang biasanya diasosiasikan dengan neoklasikisme dan era pencerahan. Tema lakon menjadi kurang fokus pada agama dan lebih fokus pada interaksi atau penemuan kemanusiaan. Gaya teater Barok tidak biasa pada waktu itu, sering kali hidup dan dianggap vulgar karena desain kostum yang mencolok, pengaturan panggung yang rumit, dan efek khusus. Selain itu, era tersebut menghasilkan beberapa dramawan paling dihormati di dunia dan merupakan dasar bagi teater modern.
Sebelum periode ini, Gereja memproduksi sebagian besar drama untuk meningkatkan ajaran agama. Produksi juga berfungsi untuk menginformasikan publik tentang perilaku sosial yang sesuai. Dengan penemuan Amerika dan kemajuan teknologi, penulis naskah mulai lebih fokus pada pencapaian manusia. Mereka mulai melihat seluruh dunia sebagai panggung mereka dan menulis drama menurut keyakinan pribadi mereka daripada keyakinan gereja. Penulis drama teater Barok, seperti William Shakespeare dan Jean Baptiste Poquelin Moliere, menulis drama tentang politik, alam semesta, atau kepatutan kehidupan pribadi.
Saat penulis naskah menulis plot yang lebih rinci, pengaturan panggung teater Barok menjadi lebih rumit. Maka dimulailah kombinasi drama dengan seni rupa. Sebelum teater Barok, latar belakang dan pengaturan pemandangannya sederhana dan tidak berubah. Selama periode Barok, sutradara panggung mulai mempekerjakan seniman untuk melukis latar belakang untuk berbagai adegan dalam drama mereka.
Periode Barok memperkenalkan efek khusus ke panggung bersama dengan bangunan sebenarnya untuk produksi teater rumah. Teater pertama dibangun di Venesia dengan yang lain mengikuti di seluruh Eropa. Dengan gedung yang sebenarnya untuk grup teater untuk tampil, sutradara dapat menambahkan efek khusus untuk meningkatkan produksi mereka. Beberapa dari efek tersebut termasuk penampilan aktor dari pintu jebakan, efek untuk terbang melintasi panggung, dan pengenalan lampu panggung dan lampu kaki.
Desain kostum pada periode itu lebih rumit, dan menjadi dapat diterima secara sosial bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam produksi teater Barok. Tokoh-tokoh sebelum era Barok sering memakai kostum sederhana dan biasanya dimainkan oleh laki-laki. Wanita sekarang dapat memainkan peran Pahlawan, dan mereka sering mengenakan bulu berwarna cerah atau rok ekstra besar untuk membedakan mereka dari karakter lain dalam drama. Pahlawan mengenakan kostum yang dihiasi dengan manik-manik dan kristal, yang memantulkan cahaya dan semakin meningkatkan aksi heroik mereka di atas panggung.