Tawar-menawar adalah negosiasi antara penjaga toko dan pelanggan yang dirancang untuk mencapai harga yang saling memuaskan untuk suatu barang. Anda juga dapat mempertimbangkan tawar-menawar sebagai bentuk tawar-menawar, dan itu tidak terbatas pada toko ritel. Tergantung di mana Anda berada, tawar-menawar mungkin biasa atau sangat tidak biasa; bagi orang-orang yang tidak terbiasa tawar-menawar, mengunjungi daerah-daerah di dunia di mana tawar-menawar diharapkan bisa sangat membingungkan, dan hal yang sama berlaku untuk orang-orang yang terbiasa tawar-menawar yang mengunjungi daerah-daerah di mana tawar-menawar tidak dapat diterima.
Selama transaksi tawar-menawar, pelanggan mengidentifikasi barang yang diinginkannya dan menanyakan harganya. Penjaga toko mengutip harga yang jauh lebih tinggi daripada yang dia harapkan, dan pelanggan seharusnya bereaksi dengan kaget dan jijik, menawarkan harga yang jauh lebih rendah. Ini memulai perang penawaran yang biasanya dibumbui dengan informasi tambahan. Penjaga toko mungkin, misalnya, memuji keunggulan barang yang dipermasalahkan, sementara pelanggan merujuk keluarganya ketika menolak harga tinggi.
Pada akhirnya, harga yang memuaskan kedua belah pihak biasanya tercapai, dan pelanggan membeli barang tersebut. Tawar-menawar bisa memakan waktu 10 menit atau berjam-jam; terutama untuk item tiket besar, tawar-menawar bisa memakan waktu yang sangat lama. Dalam hal barang-barang besar seperti rumah, mobil, karpet, dan sebagainya, penawar dan pedagang bahkan dapat makan bersama, minum teh, dan mengobrol dengan ramah saat negosiasi berlangsung.
Dalam budaya di mana tawar-menawar adalah bagian dari cara hidup, seperti sebagian besar Asia dan Timur Tengah, menahan diri dari tawar-menawar dianggap ofensif. Selain bersikap kasar, tidak tawar-menawar juga merupakan cara yang bagus untuk ditipu, karena turis sering kali membayar terlalu banyak untuk suatu barang dengan membayar harga awal yang disebutkan. Pemilik toko juga percaya bahwa setiap transaksi itu penting, terutama transaksi pertama hari itu, dan kegagalan menawar bisa membuat penjaga toko sangat kesal.
Hal penting lainnya yang perlu diingat adalah dengan menanyakan harga, pelanggan telah membuat komitmen. Ketika di banyak negara Barat biasanya menanyakan berapa harga suatu barang dan kemudian memutuskan untuk tidak membelinya, di negara-negara di mana orang menawar, orang hanya bertanya tentang harga barang yang ingin mereka beli dengan serius. Oleh karena itu, adalah ide yang baik untuk menetapkan batas pribadi berapa banyak Anda bersedia membayar, dan bersiaplah untuk menawar ketika penjaga toko memberikan harga. Di daerah di mana tawar-menawar adalah hal biasa, adalah ide yang baik untuk memperlakukan label harga sebagai hal yang fleksibel.