Apa itu Tata Bahasa Struktural?

Tata bahasa struktural adalah sarana untuk menganalisis bahasa tertulis dan lisan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana unsur-unsur kalimat seperti morfem, fonem, frase, klausa dan bagian dari pidato disatukan. Di bawah bentuk analisis linguistik ini, bagaimana elemen-elemen ini bekerja bersama adalah yang paling penting, karena hubungan antara elemen-elemen biasanya memiliki makna yang lebih besar daripada elemen-elemen tunggal mana pun. Oleh karena itu, studi tentang metode ini merupakan alat penting untuk meningkatkan kejelasan dalam komunikasi.

Sejarah

Kajian pemilihan dan penyusunan unsur kalimat relatif baru dibandingkan dengan kajian bahasa lain. Ini berkembang pada awal abad ke-20, khususnya dari tahun 1930 hingga 1950. Para ahli bahasa umumnya menganggap Ferdinand de Saussure sebagai bapak analisis. Dia percaya bahwa unit individu dalam komunikasi lisan dan tertulis sebagian besar bersifat arbitrer, seperti item yang sama memiliki banyak judul berbeda dalam bahasa yang berbeda. Oleh karena itu, konsepnya adalah bahwa cara terbaik untuk mempelajari bahasa adalah dengan melihat struktur sistematisnya, yang benar-benar merupakan hubungan antara pikiran dan suara.

Prinsip Utama

Tata bahasa struktural beroperasi di bawah asumsi bahwa apa yang terlihat di permukaan juga merupakan makna langsung di balik kata-kata sebuah kalimat. Semuanya diterima secara harfiah dan pada nilai nominal, dan tidak ada upaya untuk mengidentifikasi makna tersirat yang dibuat. Fakta bahwa pilihan dan susunan elemen kalimat menciptakan makna mutlak menjadikan tata bahasa struktural sebagai landasan untuk dipahami. Begitu seseorang memiliki makna absolut, dia dapat melihat melampaui makna tersirat jika diinginkan.

Para ahli menerima bahwa cara mengubah apa yang dikomunikasikan adalah dengan mengubah unsur-unsur dan susunannya dalam kalimat. Mereka menekankan bahwa struktur kalimat yang tepat memungkinkan untuk berkomunikasi tanpa kebingungan dan sesuai dengan norma-norma masyarakat. Dalam pengertian ini, tata bahasa struktural dapat dilihat sebagai alat utama untuk menyatukan dan menyatukan orang.

Perolehan
Orang-orang mulai belajar bagaimana memilih dan menyusun elemen kalimat sejak dini. Sebagai bayi, orang belajar bagaimana membuat suara dasar bahasa mereka, yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kebutuhan dan keinginan yang belum sempurna. Ini berkembang menjadi seluruh kata, dan akhirnya, anak-anak menguasai dasar-dasar konstruksi kalimat dan belajar bagaimana menggunakan kata-kata tertentu dengan cara tertentu. Semakin banyak suara dan kata yang dipelajari seorang anak, dan semakin baik dia menyusunnya, semakin kompleks ide yang bisa dia sampaikan.

Kebanyakan individu secara alami menggunakan aturan bahasa mereka saat dewasa. Mereka dengan mudah memahami kumpulan suara dan kata. Orang dewasa menjadi lebih pemilih tentang bagaimana mereka menyusun kalimat, karena mereka ingin menjadi efisien, tampil cerdas dan menghindari kesalahpahaman dan menyakiti perasaan. Mereka berpikir jauh ke depan dan sering menghindari bunyi, kata, atau penempatan kata yang dapat disalahartikan atau dianggap salah secara politis dalam konteks sosial saat ini.
Ahli bahasa telah mengenali urutan pemerolehan struktur bahasa selama bertahun-tahun. Namun, mereka masih belum yakin dengan pasti bagaimana otak seseorang memperoleh bahasa dan memperoleh makna mutlak darinya. Penelitian di bidang ini masih berlangsung dengan harapan dapat meningkatkan perkembangan bahasa.

Aplikasi
Beberapa ahli bahasa melihat bagaimana kalimat disatukan dalam penelitian linguistik, karena mereka dapat mengumpulkan beberapa petunjuk tentang bagaimana seseorang belajar bahasa sesuai dengan suara dan pengaturan yang dia pilih. Jenis penelitian ini memberikan informasi penting tentang apa yang dapat dan tidak dapat dipahami seseorang pada tingkat usia yang berbeda. Ini dapat mengubah cara seseorang berkomunikasi berdasarkan audiensnya dan memiliki hubungan yang kuat dengan pendidikan dan pemasaran.
Mereka yang mempelajari bahasa kedua juga menemukan analisis konstruksi kalimat berguna. Mereka menggunakannya dalam metode yang disebut analisis komparatif, di mana mereka melihat bagaimana unsur dan struktur kedua bahasa itu sama atau berbeda. Hal ini penting karena seseorang terkadang harus meninggalkan aturan struktural yang sudah mendarah daging dari bahasa ibunya untuk menggunakan bahasa kedua dengan benar. Dalam bahasa Inggris, misalnya, kata sifat mendahului kata yang mereka ubah. Dalam bahasa Prancis, mereka umumnya mengikuti kata-kata yang dimodifikasi. Menggunakan kata-kata yang tepat tetapi di bawah pengaturan yang salah adalah tanda bahwa seseorang bukan penutur asli.

Guru juga menggunakan tata bahasa struktural di kelas bahasa dan komposisi. Di masa lalu, pendidik mengajar orang bagaimana meningkatkan kalimat dan komunikasi melalui teknik seperti diagram kalimat. Profesional akademik masih menggunakan metode ini. Namun, kecenderungannya adalah bagi guru untuk menggabungkan tata bahasa struktural dan transformasional dan untuk mengajar bahasa dengan teknik lain, seperti meminta siswa menyusun ulang kalimat yang diberikan.
Perbandingan
Orang sering mengacaukan studi elemen kalimat dan pengaturan dengan tata bahasa transisi dan transformasional. Metode transisi memang melihat susunan elemen kalimat, tetapi metode ini terutama berkaitan dengan perpindahan dari satu ide atau frase ke ide lain dengan cara yang logis dan jelas. Pendekatan transformasional terlihat di bawah permukaan kata-kata yang digunakan dalam kalimat. Ini berusaha untuk mengidentifikasi makna tersirat maupun tersirat dalam pengaturan kata-kata. Pendekatan ini juga biasanya dianggap sebagai kemajuan logis dalam pemahaman kata-kata tertulis dan lisan, mengambil proses analisis satu langkah di luar batas-batas tata bahasa struktural.