Apa itu Tanaman Penutup?

Tanaman penutup, juga disebut “pupuk hijau,” mengacu pada tanaman tahunan, tahunan, atau dua tahunan yang ditanam sebagai monokultur atau polikultur. Hal ini sering dilakukan dalam rangka memerangi berbagai kondisi pertanian berkelanjutan. Ketika tanaman ditanam dengan cara ini, kesuburan tanah, air, gulma, hama, dan penyakit dapat dikelola secara efektif.
Tanaman penutup tanah dapat membuat tanah lebih subur dengan meningkatkan unsur-unsur tertentu di dalam tanah. Dengan menanam dan menambahkan tanaman penutup tanah ke tanah, para ilmuwan dan petani telah menemukan bahwa kualitas tanah sangat meningkat. Ketika tanaman ini dibiarkan tumbuh dalam jangka waktu yang lama, kesuburan tanah juga meningkat.

Tanaman ini tidak hanya meningkatkan kualitas tanah, tetapi juga berperan besar dalam membantu lingkungan. Ketika tanaman penutup ditanam, jumlah air yang berasal dari ladang yang luas berkurang. Pengurangan ini mencegah air tanaman meresap ke sungai dan badan air lainnya, yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

Selain itu, tanaman penutup tanah juga mencegah gulma tumbuh dan berkecambah. Karena tanaman pupuk hijau seringkali lebih kuat daripada gulma apa pun, tanaman ini cenderung membunuh gulma sebelum sempat tumbuh sepenuhnya. Ketika tanaman penutup tanah bersaing dengan gulma, akibatnya sering kali gulma yang mencoba mengambil alih suatu lahan mati. Dengan demikian, petani sangat bergantung pada tanaman ini untuk mengendalikan masalah gulma.

Demikian juga, tanaman penutup tanah juga memiliki kemampuan untuk membersihkan ladang dari penyakit apa pun. Tanaman ini sering menghilangkan penyakit sebelum sempat tumbuh. Tanaman dalam keluarga mustard sangat efektif untuk membersihkan ladang dari penyakit yang akan datang. Keuntungan besar lain dari tanaman penutup adalah pengendalian hama.

Dengan mengelabui berbagai hama dan pemangsa untuk menyusup ke tanaman penutup, alih-alih tanaman pangan, hama menjadi tidak tertarik pada tanaman asli. Ketika hama mulai bersembunyi di antara tanaman penutup tanah, petani kemudian dapat membasmi hama ini menggunakan insektisida. Beberapa petani juga dapat menggunakan tanaman penutup untuk mendorong satwa liar.

Karena tanaman penutup tanah tidak dianggap bernilai tinggi, burung, dan spesies lainnya, yang membangun sarang di dalam tanaman penutup tanah tidak dianggap sebagai ancaman atau bahaya bagi petani. Dengan demikian, banyak petani membiarkan satwa liar menghuni area tanaman penutup. Dengan cara ini, tanaman penutup tanah membantu meningkatkan jumlah hewan liar yang mengunjungi peternakan dengan menyediakan tempat berteduh, tempat bersarang, dan tempat berlindung yang aman dari pemangsa lainnya.