Apa itu Tambang Akustik?

Tambang akustik adalah jenis ranjau laut yang merespons perubahan tekanan dan informasi akustik, meledak ketika sebuah kapal dengan ukuran tertentu melewatinya. Tambang akustik secara historis diletakkan di jalur laut yang kontroversial selama masa perang; tambang modern sebenarnya cukup canggih, dan banyak yang mampu memprogram khusus sehingga tidak akan, misalnya, menimbulkan ancaman bagi lalu lintas yang ramah. Tambang akustik adalah salah satu keluarga besar alat yang digunakan untuk mendapatkan dan mempertahankan wilayah angkatan laut selama periode peperangan. Karena tambang akustik adalah alat militer, kepemilikan perangkat tersebut biasanya terbatas pada militer atau organisasi penelitian.

Tambang akustik awal, seperti yang digunakan dalam Perang Dunia Kedua, hanya menggunakan pickup terarah yang secara pasif mendengarkan suara kapal dan kapal selam yang lewat. Tambang akustik modern biasanya mampu melakukan mode pasif dan aktif, seperti sistem sonar di kapal. Mode mendengarkan pasif di tambang akustik dapat peka terhadap suara mesin tertentu atau ciri khas akustik lainnya, sementara mode aktif dapat mengirimkan pulsa akustik untuk mencari dan mengidentifikasi target.

Selain merespons informasi akustik, banyak tambang akustik juga diprogram untuk merespons perubahan tekanan. Saat kapal dan kapal selam melakukan perjalanan, mereka memindahkan sejumlah besar air, menyebabkan perubahan tekanan yang dapat dibaca oleh monitor yang peka di tambang akustik. Banyak ranjau akustik mampu membedakan antara kapal besar dan kecil, memungkinkan mereka untuk menargetkan kapal militer yang lebih besar tanpa merusak kapal penangkap ikan dan kapal kecil lainnya.

Ada beberapa cara untuk menyebarkan tambang akustik. Secara klasik, militer telah menggunakan ranjau mengambang bebas, yang dapat menyebabkan masalah ketika mereka melayang di luar jalur laut tempat mereka ditempatkan. Yang lain menambatkan ranjau mereka dengan jangkar sehingga mereka tetap berada di lokasi tertentu dan pada kedalaman tertentu. Dimungkinkan juga untuk menyebarkan ranjau laut di sepanjang dasar laut; teknik ini sering digunakan untuk mengeksploitasi kapal selam, yang cenderung memeluk dasar laut di wilayah musuh.

Seiring dengan jenis tambang lainnya, tambang akustik telah menjadi topik perdebatan. Secara global, penambangan menyebabkan ribuan cedera setiap tahun, karena tambang tidak dapat membedakan antara lalu lintas yang tidak berbahaya dan berpotensi mengancam. Organisasi anti-pertambangan telah mencoba meyakinkan militer global untuk meninggalkan praktik penambangan, atau menggunakan ranjau yang lebih mudah dinonaktifkan; misalnya, beberapa tambang akustik dapat dilengkapi dengan sistem komputerisasi yang merespons pulsa berkode yang dapat digunakan untuk menonaktifkan ranjau.