Cotton-top tamarin, atau monyet pinche tamarin adalah primata tropis kecil yang mewakili salah satu spesies paling terancam punah di dunia. Monyet khas ini adalah spesies berwarna-warni dengan wajah tidak berbulu dan ciri khas lainnya yang membuatnya menjadi bagian menarik dari komunitas primata. Nama ilmiahnya adalah Sanguinus Oedipus. Di beberapa daerah di dunia, monyet ini juga dikenal sebagai “monyet Liszt” karena rambutnya yang seperti pel.
Seiring dengan semua nama di atas, tamarin kapas disebut dengan berbagai cara lain di negara-negara yang akrab dengan spesies tersebut. Misalnya, orang Belanda menyebut primata kecil ini sebagai gewone pincheaap, sedangkan di Spanyol, spesies ini bisa disebut dengan beberapa gelar berbeda seperti mono atau titi leoncito. Dengan cara identifikasi ilmiah lebih lanjut, tamarin kapas adalah bagian dari keluarga Cebidae dan subfamili Callitrichinae.
Sebagai salah satu primata terkecil, tamarin kapas hanya tumbuh sekitar satu pon atau sebagian dari satu kilogram. Baru-baru ini, para ilmuwan telah menyebutkan total populasi spesies ini hingga beberapa ribu. Akibatnya, monyet telah ditempatkan pada daftar dunia dari 25 primata yang terancam punah.
Peneliti primata telah lama terpukau oleh banyak suara unik yang dihasilkan oleh cotton-top tamarin. Ini termasuk suara seperti burung seperti menderu dan berkicau, serta jenis panggilan lain yang biasanya mewakili “tugas komunikatif” seperti memanggil anak muda, kawin, atau membangun wilayah. Spesies khusus ini juga memiliki ekspresi wajah yang berbeda yang dipelajari oleh para ilmuwan hewan.
Dalam hal pewarnaan, tamarin cotton-top memiliki bahu abu-abu-cokelat yang “belang-belang” atau berbintik-bintik. Desain ini juga berlaku untuk punggung dan bokong. Perut dan anggota badan umumnya berwarna putih. Primata ini juga memiliki beberapa warna coklat kemerahan di sekitar paha.
Habitat tamarin cotton-top terutama Amazon. Spesies ini hidup di hutan gugur kering, dan beberapa hutan pertumbuhan sekunder, serta beberapa kawasan hutan tropis. Meskipun beberapa negara dengan nama umum untuk monyet ini mungkin tidak melihatnya di alam liar di wilayahnya masing-masing, namun sejarah kolonisasi di wilayah Amazon berkaitan dengan keakraban monyet ini di seluruh dunia.
Para ilmuwan yang mempelajari monyet tamarin kapas sangat tertarik dengan kemampuan spesies ini untuk berkomunikasi dengan cara yang relatif canggih. Rentang verbalisasi yang digunakan monyet ini hanyalah bagian dari apa yang menopang dorongan untuk menemukan solusi untuk meningkatkan populasinya. Banyak ahli mamalia merasa sangat penting untuk memastikan bahwa tamarin kapas tidak lenyap dari Bumi.