Dalam Perang Dunia Kedua, jutaan orang Amerika dan Inggris didorong untuk menanam kebun kemenangan, kebun pribadi di halaman belakang mereka dan tanah kosong yang dirancang untuk mengurangi permintaan produk segar. Dengan menanam makanan mereka sendiri, orang-orang juga dapat menambah jatah mereka, yang terkadang terbatas untuk memastikan bahwa pasukan memiliki cukup makanan. Pemerintah Inggris dan Amerika juga menggunakan konsep taman kemenangan sebagai pendorong moral, yang menggambarkan bahwa setiap warga negara dapat berkontribusi pada upaya perang dengan cara tertentu.
Gagasan di balik taman kemenangan, dari sudut pandang pemerintah, adalah bahwa dengan mendorong masyarakat untuk menanam pangan sendiri, pemerintah dapat mencapai harga produk yang lebih rendah. Ini, pada gilirannya, akan berarti pengurangan biaya dalam hal memasok pasukan. Dengan menanam pangan, warga juga menutupi kekurangan yang disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja untuk bekerja di ladang, dan tingginya permintaan produk pertanian dari militer. Kebun kemenangan juga menyediakan titik di mana warga bisa berkumpul, mempromosikan partisipasi masyarakat dalam upaya perang.
Kebun kemenangan bermunculan di berbagai tempat. Taman halaman belakang adalah hal biasa, dan beberapa komunitas mengambil alih lahan kosong dan mengubahnya menjadi taman kemenangan selama perang. Beberapa kota juga mendedikasikan ruang di taman umum, seperti Hyde Park yang terkenal di London, untuk pendirian taman kemenangan, mempopulerkan gagasan tersebut dan menyediakan ruang bagi orang-orang yang tidak memiliki ruang untuk berkebun.
Lebih dari 20 juta orang di Amerika Serikat saja menanam kebun kemenangan selama Perang Dunia Kedua, dan kebun masa perang ini merupakan sumber makanan utama bagi banyak keluarga. Makanan dari kebun kemenangan yang tidak segera dikonsumsi dapat disimpan untuk digunakan di masa mendatang atau diberikan kepada anggota masyarakat yang kurang beruntung, dan beberapa kebun kemenangan menjadi sangat sukses, berkat usaha masyarakat.
Pada akhir perang, gerakan kebun kemenangan sebagian besar ditinggalkan, karena orang mengharapkan pasokan makanan kembali ke tingkat sebelum perang. Faktanya, Inggris khususnya berjuang dengan kekurangan pangan selama beberapa tahun setelah perang, karena butuh beberapa waktu untuk mengembalikan tanah bera ke produksi penuh. Di bagian akhir abad ke-20, gerakan kebun kemenangan mengalami kebangkitan, dengan para pendukung makanan organik yang ditanam secara lokal mendorong orang-orang untuk menanam kebun kemenangan untuk memasok makanan bagi diri mereka sendiri dan untuk mempromosikan alat-alat produksi lokal.