Apa itu Taksonomi Bloom?

Taksonomi Bloom, juga dikenal sebagai Taksonomi Tujuan Pendidikan, adalah peringkat hierarkis dari langkah-langkah penting dalam proses pembelajaran. Tujuan Taksonomi Bloom adalah untuk menciptakan sistem yang membantu pendidik mengklasifikasikan pembelajaran sehingga mereka dapat membantu siswanya mengembangkan keterampilan. Sistem ini dikembangkan pada tahun 1956 di Universitas Chicago oleh Benjamin Bloom dan para pendidik lainnya yang tertarik untuk meningkatkan pendekatan pendidikan.

Menurut Taksonomi Bloom, ada tiga domain utama dalam belajar: afektif, kognitif, dan psikomotorik. Ranah afektif menyangkut sikap dan emosi, sedangkan ranah kognitif menyangkut pengembangan keterampilan dan pengetahuan berpikir kritis. Dalam domain psikomotor, berbagai tugas fisik termasuk manipulasi objek dapat ditemukan. Setiap domain diberi peringkat secara hierarkis untuk menekankan gagasan bahwa siswa harus memiliki dasar yang kuat di setiap area dalam domain sebelum melanjutkan ke yang berikutnya.

Dalam ranah afektif, subkategorinya adalah: menerima, menanggapi, menilai, mengorganisir, dan mencirikan. Siswa yang mengembangkan keterampilan yang baik dalam ranah afektif akan lebih mudah belajar, dan berfungsi dengan orang lain, karena ranah afektif sangat terlibat dengan keterampilan dan interaksi sosial. Kegagalan untuk maju dalam bidang ini dapat menyulitkan siswa untuk belajar, dan dapat mengganggu kehidupan sosial anak.

Domain kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi, juga dikenal sebagai mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dua set istilah yang berbeda mencerminkan organisasi Taksonomi Bloom yang berbeda, dengan set pertama adalah yang asli, sedangkan set kedua dikembangkan di tahun-tahun berikutnya ketika para peneliti mulai menyempurnakan sistem. Setiap tahap melibatkan jenis keterampilan kognitif tertentu, seperti kemampuan untuk belajar dan menyerap informasi baru dalam pengetahuan/mengingat.

Dalam ranah psikomotor, Taksonomi Bloom meliputi persepsi, himpunan, respons terbimbing, mekanisme, adaptasi, originasi, dan respons terbuka yang kompleks. Berbagai bidang keterampilan fisik ini berkisar dari kemampuan untuk mempelajari tugas-tugas fisik baru hingga kemampuan untuk mengembangkan pendekatan fisik baru terhadap suatu masalah. Karena pembelajaran sering kali memiliki komponen fisik, seorang siswa yang berjuang dalam domain psikomotorik mungkin bergumul dengan aspek pembelajaran lainnya.

Pendidik dapat menerapkan Taksonomi Bloom dalam beberapa cara. Ini dapat diintegrasikan ke dalam rencana pelajaran, dengan guru membangun fondasi di berbagai bidang sebelum beralih ke konsep yang lebih kompleks, dan juga dapat digunakan untuk membantu guru mengevaluasi siswa yang tampaknya memiliki kebutuhan khusus. Mengidentifikasi area dalam Taksonomi Bloom di mana seorang siswa mengalami kesulitan dapat membantu seorang guru menyesuaikan program kepada siswa untuk membantunya berkembang.