Tagua adalah sejenis gading sayuran yang dipanen dari pohon palem gading di Amerika Selatan. Ini dipandang sebagai alternatif berkelanjutan untuk gading yang berasal dari hewan, dan budidaya serta pemanenan tagua yang bertanggung jawab juga dapat membantu konservasi hutan hujan di Amerika Selatan. Seperti gading asli, tagua padat dan berwarna kuning krem, dan dapat diukir dan dikerjakan menjadi kancing, kerajinan tangan tradisional, bola bilyar, bagian alat musik, dan benda lain yang dibuat secara tradisional dari gading.
Nama resmi untuk palem gading Amerika Selatan adalah Phytelephas aequatorialis, dan palem tumbuh subur di antara Paraguay dan Panama. Sebuah pohon tagua dewasa dapat mencapai ketinggian 65 kaki (20 meter), dan akan menghasilkan beberapa buah kayu yang sangat besar dan menonjol. Ketika buahnya retak terbuka, itu mengungkapkan beberapa kacang tagua seukuran telur ayam, biji pohon. Benih tagua dapat dibiarkan tumbuh menjadi bibit untuk melestarikan pohon, atau diukir menjadi produk sayuran gading. Di komunitas kecil Amerika Selatan, tagua dapat memberikan layanan ekonomi dan budaya yang berharga dengan menyediakan sumber pendapatan bagi orang-orang yang memungkinkan mereka menjalani gaya hidup tradisional.
Di Amerika Selatan, beberapa inisiatif pelestarian hutan hujan telah memanfaatkan nilai ekonomi tagua. Penanaman pohon dan pemanenan berkelanjutan didorong; di banyak tempat, tagua ditanam di lingkungan hutan hujan, bukan di perkebunan, dan benih dipanen secara alami saat jatuh ke tanah, sehingga pohon tidak trauma memanjat. Hal ini memungkinkan pohon tagua untuk menyediakan habitat yang berharga bagi hewan hutan hujan, dan juga membantu pelestarian hutan hujan, karena hutan hujan lebih berharga berdiri daripada ditebang. Menjaga hutan hujan tetap utuh memungkinkan para ilmuwan untuk menjelajahinya, membuat katalog spesies tanaman dan hewan baru dan menemukan tanaman lain dengan potensi penggunaan ekonomi, medis, dan dekoratif bagi manusia.
Seperti bentuk gading nabati lainnya, tagua hampir tidak dapat dibedakan dari gading sejati. Masyarakat yang peduli gajah juga mendukung perkebunan tagua, dengan harapan gading sayur bisa menggantikan gading gajah secara total. Sementara gajah telah diburu secara berlebihan, tagua tumbuh subur di sebagian besar Amerika Selatan, dan juga dianggap sebagai sumber daya terbarukan karena pohonnya tidak perlu dibunuh untuk mengakses gading. Dengan demikian, tagua dapat menjalankan dua fungsi bagian: membantu menyelamatkan lingkungan hutan hujan yang sangat langka dan beragam, dan membantu konservasi gajah.