Apa itu Tagihan Jatuh Tempo?

Tagihan jatuh tempo adalah jenis instrumen keuangan yang berfungsi sebagai pemberitahuan pengiriman yang ditenderkan pada saat sekuritas dipindahkan dari kepemilikan penjual ke pembeli. Isi dari RUU tersebut berfungsi untuk mendokumentasikan syarat dan ketentuan yang terkait dengan penyerahan surat berharga oleh penjual kepada pembeli atas aset tersebut. Tergantung pada jenis keamanan yang terlibat, aset dapat dikirimkan dengan tagihan terlampir, yang menunjukkan tanggung jawab penjual untuk memberikan pendapatan kepada pembeli sebagai pemilik baru.

Isi yang tepat dari tagihan jatuh tempo akan bervariasi, tergantung pada keadaan seputar pembelian aset. Biasanya, dokumen tersebut akan menyertakan data mengenai tanggal penjualan, nama dan informasi kontak untuk pembeli dan penjual, dan persyaratan pasti seputar pembelian. Hal ini memungkinkan untuk memastikan bahwa semua persyaratan yang terkait dengan pembelian, termasuk disposisi yang tepat dari setiap dividen mendatang yang terkait dengan aset, dipenuhi tepat waktu.

Salah satu contoh umum cara kerja tagihan jatuh tempo dapat dilihat dengan pembelian sekuritas yang terjadi sebelum tanggal ex-dividen yang terkait dengan sekuritas tersebut, tetapi dengan pengiriman sekuritas yang ditunda hingga setelah tanggal pencatatan yang terkait dengan sekuritas tersebut. Sebagai bagian dari pembelian, pembeli diberikan hak atas pembayaran dividen yang tertunda terkait dengan saham tersebut. Ketika pembayaran dividen itu dikeluarkan, tagihan jatuh tempo dilampirkan pada pembayaran itu dan dikirim ke penjual, yang berfungsi sebagai pemberitahuan resmi bahwa penjual harus meneruskan pembayaran itu kepada pemilik baru.

Jika pembelian sekuritas terjadi setelah tanggal ex-dividen, ini berarti bahwa pembeli membeli aset tanpa mengharuskan penjual untuk juga menawarkan dividen yang akan datang sebagai bagian dari kesepakatan. Dengan asumsi dividen diteruskan ke pembeli setelah tanggal pencatatan berlalu, mungkin ada tagihan jatuh tempo yang terlampir yang mencatat bahwa dividen harus diteruskan ke penjual. Di banyak negara, konten yang tepat dari instrumen keuangan akan disusun untuk mematuhi peraturan pemerintah yang mungkin berlaku untuk persyaratan penjualan dan pembuatan dokumen itu sendiri.

Tidak semua penjualan aset atau sekuritas memerlukan penggunaan tagihan yang jatuh tempo. Dalam situasi yang tidak melibatkan pengalihan hak atas dividen yang akan datang atau pembayaran bunga kepada pembeli, instrumen tersebut dapat diterbitkan atau tidak, tergantung pada hukum dan kebiasaan setempat. Pialang dan profesional keuangan lainnya dapat memberi tahu pembeli dan penjual apakah tagihan jatuh tempo sesuai untuk jenis transaksi yang sedang dipertimbangkan.